MAGELANG, KOMPAS.com – “Memang jatahnya lahir tanggal segitu. Masa mau ditahan, mau kembali ke rahim”
Begitulah respons Vina, ketika ditanya perihal tanggal lahirnya yakni 29 Februari 1996. Diketahui, 1996 merupakan salah satu tahun kabisat.
Vina pun hanya bisa merayakan hari lahirnya setiap empat tahun sekali. Tahun ini, Vina genap berusia 28 tahun.
Warga Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang ini merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara.
Baca juga: Peringati Tahun Kabisat, Google Doodle Hari Ini Tampilkan Katak Melompat
Vina kecil sempat merasa aneh lantaran tanggal lahirnya tidak ada di kalender setiap tahun. Ia sempat minder, merasa berbeda dengan teman sepantarannya yang bisa merayakan hari lahir saban tahun.
Teman-temannya tak pelak melontarkan guyonan receh.
“Anak kabisat, numpang tanggal orang terus (ulang tahunnya), muda terus yaa (usianya) kek masih bocah,” tuturnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (29/2/2024).
Iya, Vina memang berbeda. Berdasarkan penanggalan Gregorian, orang yang lahir di hari kabisat hanya memiliki kesempatan berulang tahun setiap empat tahun sekali.
Sebuah tahun disebut kabisat karena iberjumlah 366 hari. Ini disebabkan periode satu putaran bumi mengelilingi matahari terjadi selama 365 hari 5 jam 48 menit 45,18 detik.
Jumlah durasi tersebut menjadikan setiap empat tahun akan kekurangan 23 jam 15 menit 0,72 detik, jika menggunakan patokan 365 hari dalam setahun.
Defisit tersebut dibulatkan menjadi satu hari dan ditambahkan ke dalam kalender sehingga menjadi 366 hari. Tahun dengan hari ‘tambahan’ inilah yang dikenal kabisat.
Beranjak dewasa, Vina justru merasa bersyukur karena hari kelahirannya mudah diingat oleh orang lain.
Seperti hari ini, ia merayakan ‘ultah’-nya bersama orang-orang tersayang.
“Tadi bagi-bagi nasi kuning ke tetangga dan panti asuhan. Jumlahnya sesuai dengan umurku, 28 bungkus,” kata dia.
Vina mengaku tetap merayakan hari jadi setiap tahun, meski tanggal kelahirannya cuma muncul empat tahun sekali. Bersama keluarga atau teman, ia memilih tanggal 28 Februari untuk mensyukuri pertambahan umur.
“Karena bulan kelahirannya masih sama. Kadang tanggal 1 Maret juga, menyesuaikan ajakan keluarga atau teman aja. Tapi, biasanya merayakan tanggal 28 Februari,” ujarnya.
Baca juga: Apa yang Terjadi jika Tidak Ada Tahun Kabisat?
Di hari lahir yang sesungguhnya, ada tradisi khusus yang ia lakoni sejak dewasa dan sudah bekerja yakni membagikan makanan.
Di usia 28 tahun ini, ia pun berharap Semesta melancarkan rezekinya serta bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi orang banyak.
“Semoga masih dikelilingi orang-orang baik pada tahun-tahun berikutnya, bahkan tahun kabisat mendatang.”
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.