Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harimau Sumatera Masih Berkeliaran, Warga Diimbau Pakai Topi Terbalik

Kompas.com - 29/02/2024, 13:50 WIB
Tri Purna Jaya,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com- Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Konservasi Wilayah (SKW) III Lampung mengeluarkan sejumlah imbauan terkait keberadaan harimau sumatera yang berkonflik dengan manusia. Salah satunya mengenakan topi secara terbalik.

Bagian Hubungan Masyarakat Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Decis Maroba membenarkan mengenakan topi secara terbalik adalah salah satu poin dari imbauan bersama yang telah dikeluarkan pihak BKSDA.

Imbauan ini dikeluarkan menyusul tewasnya dua orang petani di Kecamatan Suoh dan Kecamatan Bandar Negeri Suoh selama Februari 2024.

 Baca juga: BKSDA Pasang Dua Kandang Jebakan di Lokasi Petani Diterkam Harimau

Isi imbauan itu adalah "Jika bertemu dengan harimau jangan membelakangi dan jika memungkinkan memakai topi terbalik (topi menghadap ke belakang)."

Menurut Decis, mengenakan topi secara terbalik itu memang salah satu upaya pencegahan diserang harimau.

"Secara insting, harimau menerkam mangsa dari arah belakang ke tengkuk," katanya dihubungi dari Bandar Lampung, Kamis (29/2/2024).

Dengan mengenakan topi secara terbalik, harimau akan mengira bahwa manusia yang hendak diterkam sedang dalam posisi wajah menghadap dirinya.

"Harimau akan menyangka posisi kita sedang menghadap ke arah dia, bukan membelakangi," katanya.

 Baca juga: Harimau Terkam Petani di Lampung, Warga Diminta Tak Berkebun untuk Sementara

Dia menambahkan, sebenarnya ada kearifan lokal yang lebih tepat untuk mencegah diterkam dari belakang oleh harimau, yaitu mengenakan topeng wajah di kepala belakang.

"Intinya sama, harimau akan menyangka posisi kita sedang menghadap dirinya. Tapi karena tidak semua masyarakat punya topeng, mengenakan topi terbalik bisa dilakukan," kata dia.

Diketahui, dua orang petani telah menjadi korban konflik harimau dalam 2 pekan terakhir. Keduanya ditemukan tewas dengan tubuh diduga tercabik diterkam satwa bernama latin Panthera tigris sumatrae itu.

 Konflik pertama terjadi pada 8 Februari 2024 lalu di Pekon Sumber Agung. Korban bernama Gunarso (47) tewas dengan luka cakar binatang buas.

Sedangkan korban kedua bernama Sahri (28) warga Dusun Peninjauan, Pekon (desa) Bumi Hantati, Kecamatan Bandar Negeri Suoh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Regional
Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Regional
Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Regional
Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Regional
Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Regional
Kepala Bayi Terpisah Saat Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Kepala Bayi Terpisah Saat Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Regional
Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Regional
Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Regional
Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Regional
Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Regional
WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

Regional
25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com