Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mbah Tamsilah soal Banjir Demak, Tahun 2024 yang Paling Parah

Kompas.com - 28/02/2024, 23:22 WIB
Nur Zaidi,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

DEMAK, KOMPAS.com - Tamsilah (72) duduk termenung seorang diri di teras rumah, entah apa yang dipikirkannya. Jemarinya tampak begitu kuat menggenggam lengan dipan yang diduduki.

Ia terkejut dan bibirnya seketika mengembang ketika Kompas.com menyapa.

"Sini-sini duduk, apa nanti ada bantuan dari pemerintah?" tanyanya sembari menunjuk tembok rumahnya yang keropos, Rabu (28/2/2024) sore.

Baca juga: Tak Bisa Selamatkan Barang Dagangan dari Banjir, Penjual Sembako di Demak Rugi Rp 100 Juta

Mbah Tamsilah, sapaan akrabnya, merupakan salah satu warga Dukuh Norowito, Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak.

Dukuh Norowito merupakan lokasi jebolnya sungai Wulan yang menyebabkan banjir bandang di Demak pada Kamis (8/2/2024).

Di usia senjanya, Mbah Tamsilah mengaku hidup sendirian. Kelima anaknya sudah menikah dan tinggal di luar kota. Empat anaknya berada di Jakarta. Sementara satu lainnya di Kudus.

Saat banjir masuk rumahnya, dia mengaku masih duduk santai di sofa. Dia tak menyangka banjir datang dengan arus deras. 

Dia pun seketika histeris dan langsung menelpon anaknya yang berada di Kudus. 

"Ini paling parah, ya Allah Gusti. ndak ada anak-anakku," katanya.

Saat anaknya yang dari Kudus datang, dia menyebut banjir sudah di atas lutut. Untuk bisa keluar rumah dan menuju tempat aman, ia digandeng anaknya sembari berpegangan sebilah kayu.

"Kesusahan jalan, sambil pegangan ini (tongkat) pelan-pelan," ujarnya.

Selama tinggal di Dukuh Norowito, Mbah Taslimah menyebut pernah dua kali banjir akibat tanggul jebol yakni tahun 1982 dan 1992. Namun rata-rata ketinggian air di atas mata kaki.

Sedangkan banjir di tahun 2024 ini justru menenggelamkan rumah yang penuh kenangan masa kecilnya.

"Tiga kali, tahun 82, tahun 92, ini tahun 2024," ujarnya.

Bahkan Mbah Tamslimah mendapatkan menantu karena pembangunan tanggul sungai. Saat itu, Ramli, menantunya, datang dari Jakarta dan ikut membangun tanggul. 

Mbah Tamsliah menyebutkan, saat banjir di Kecamatan Karanganyar, anak menantunya yang bernama Ramli datang dari Jakarta.

Pada momentum itu jugalah Ramli mengenal dan meminang anak perempuannya.

"Pak Ramli namanya, anakku masih SMA, lupa tahun berapa," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Regional
Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Seluruh Murid Diliburkan

Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Seluruh Murid Diliburkan

Regional
Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Regional
Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Regional
28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

Regional
Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Regional
Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Regional
Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Regional
Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Regional
Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com