SEMARANG, KOMPAS.com- Kota Semarang memiliki beragam kuliner legendaris yang patut dicoba. Salah satunya, Mie Gepeng Pangsit Pak Totok yang terletak di Jalan Cilosari Dalam, Kelurahan Kemijen, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.
Letak warung sederhana itu memang jauh dari pusat kota. Tak ada papan penanda, namun pengunjung yang datang tampak ramai tak kunjung henti.
Pemilik Mie Gepeng Pangsit generasi kedua, Totok mengaku, mi dengan cita rasa yang khas ini sudah berdiri sejak tahun1970 silam.
Baca juga: Mencicipi Kue Pukis Petudungan, Legendaris sejak Tahun 1983 di Kota Semarang
Dia menyebut, resep Mie Gepeng Pangsit yang dijualkannya itu merupakan warisan dari ayahnya secara turun menurun.
"Dari bapak mulai tahun 1970. Dulu kalau jualan muter keliling. Lalu sekitar tahun 1980 pindah ke sini," tutur Totok kepada Kompas.com, Rabu (28/2/2023).
Totok mengatakan, Mie Gepeng Pangsit tersebut memiliki ciri khas yang berbeda yaitu cita rasa dari bumbu dan kuahnya.
Tidak seperti pada umumnya, Mie Gepeng Pangsit menggunakan kuah kaldu ayam yang ditambah racikan bumbu ulekan cabai.
"Bedanya di bumbunya. Kalau mie gepeng pangsit aslinya tidak pakai saus. Karena pakai racikan cabai, kaldu ayam, itu udah seger. Nah itu yang jadi ciri khasnya," tutur dia.
Uniknya, mi gepeng yang digunakan Totok merupakan mi olahan sendiri. Tiap harinya, dia mengolah adonan mi untuk dihidangkan kepada para pelanggan.
Totok mengatakan, proses pembuatan mi gepeng itu dilakukan setiap pagi mulai pukul 09.00 WIB hingga 12.00 WIB. Lantas, pukul 16.00 WIB Mie Gepeng Pangsit siap dihidangkan.
"Setelah mi selesai, habis itu baru siap-siap untuk jualan. Tiap harinya bisa ngolah 7 kilogram gandum untuk jadi mi," ucap Totok.
Satu mangkok Mie Gepeng Pangsit, dijual dengan harga yang terjangkau, yaitu Rp 7.000 saja. Tak heran, jika banyak masyarakat yang berbondong-bondong antre demi mencicipi Mie Gepeng Pangsit Pak Totok.
Salah satu pelanggan, Agung mengaku, sudah menjadi pelanggan tetap Mie Gepeng Pangsit Pak Totok. Meski sudah pindah tangan ke generasi kedua, dia menyebut cita rasa yang disajikan tetaplah sama.
"Saya sudah lama langganan sini, sejak SD," tutur warga Kemijen itu.
Menurut Agung, selain cita rasa, satu porsi Mie Gepeng Pangsit juga memiliki harga yang murah. Tak heran, jika dirinya sering mampir untuk mengisi perut.
"Porsinya besar, enak. Bukanya juga pas sore, jadi pas," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.