Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

66 Saksi Diperiksa, Kasus Dugaan Korupsi Eks Rektor UNS Tunggu Audit BPKP

Kompas.com - 28/02/2024, 17:55 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak 66 saksi diperiksa terkait kasus dugaan korupsi eks Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jamal Wiwoho. 

Asisten Inteligen (Asintel) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jateng, Sunarwan mengatakan, saat ini pihaknya masih menanti hasil audit investigasi dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). 

"Masih dalam audit investigasi," jelasnya kepada awak media di kantornya, Rabu (28/2/2024).

Baca juga: 10 Kasus Korupsi dengan Kerugian Negara Terbesar di Indonesia

Sunarwan mengaku belum bisa memastikan kapan waktu audit investigasi yang dilakukan oleh BPKP itu bakal selesai.

Menurutnya, tahapan investigasi membutuhkan waktu. 

"Kalau Penghitungan Kerugian Keuangan Negara (PPKN) data dari kita, kita serahkan ke BPKP. Kalau ini audit investigasi, BPKP yang turun langsung," ungkap dia.

Baca juga: Mengenal Hukuman Mati di Indonesia: Dasar Hukum dan Detail Pelaksanaannya


Pemeriksaan Jamal Wiwoho

Rektor UNS Jamal Wiwoho.(KOMPAS.com/LABIB ZAMANI) Rektor UNS Jamal Wiwoho.(KOMPAS.com/LABIB ZAMANI)

Sampai saat ini, 66 saksi yang terdiri dari para dosen, rektor, dan pihak swasta yang berhubungan dengan kasus dugaan korupsi itu juga sudah diperiksa.

"Ada yang dari UNS kemudian dari pihak luar, semuanya ada," paparnya. 

Kendati demikian, Sunarwan enggan merinci siapa saja nama-nama yang sudah diperiksa untuk dijadikan saksi terkait kasus dugaan korupsi yang menyeret nama Jamal Wiwoho itu.

"Identitas mohon maaf enggak bisa sampaikan ya," ucapnya.

Khusus untuk Jamal, lanjutnya, Kejati Jateng sudah melakukan pemeriksaan sebanyak tiga kali untuk membuktikan laporan dugaan penyimpangan rancangan anggaran dan Kegiatan (RAK) UNS tahun 2022 itu.

"Audit investigasi BPKP, tidak seperti hanya Penghitungan Kerugian Keuangan Negara (PPKN). Tapi sampai ke dalam," pungkasnya.

Baca juga: Karen Agustiawan dan Dugaan Kasus Korupsi yang Menjeratnya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Update Banjir Bandang di Agam, 6 Meninggal, 11 Orang Belum Ditemukan

Update Banjir Bandang di Agam, 6 Meninggal, 11 Orang Belum Ditemukan

Regional
Banjir Padang Panjang, 2 Warga Hilang, Belasan Rumah Terendam

Banjir Padang Panjang, 2 Warga Hilang, Belasan Rumah Terendam

Regional
Korban Tewas akibat Banjir Lahar Gunung Marapi Bertambah Jadi 14 Orang

Korban Tewas akibat Banjir Lahar Gunung Marapi Bertambah Jadi 14 Orang

Regional
Terjerat Alang-alang, Pendaki asal Kendal Terjatuh ke Jurang Gunung Andong

Terjerat Alang-alang, Pendaki asal Kendal Terjatuh ke Jurang Gunung Andong

Regional
Tinggi Badan Capai 2 Meter, Bocah SD di Jambi Bercita-cita Ingin Jadi Tentara

Tinggi Badan Capai 2 Meter, Bocah SD di Jambi Bercita-cita Ingin Jadi Tentara

Regional
Tambang Timah Ilegal di Bangka Diigerebek, 3 Pelaku Diamankan, Nilainya Mencapai Rp 1,2 Miliar

Tambang Timah Ilegal di Bangka Diigerebek, 3 Pelaku Diamankan, Nilainya Mencapai Rp 1,2 Miliar

Regional
Kebakaran Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar, Petugas Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kebakaran Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar, Petugas Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Regional
Berdayakan UMKM, Pemprov Kalteng Gelar Kalteng Expo Tahun 2024

Berdayakan UMKM, Pemprov Kalteng Gelar Kalteng Expo Tahun 2024

Regional
Seko Upcycle, Inovasi Anak Muda Semarang Ubah Sampah Plastik Jadi Produk Fesyen Kekinian

Seko Upcycle, Inovasi Anak Muda Semarang Ubah Sampah Plastik Jadi Produk Fesyen Kekinian

Regional
Sebanyak 282 Calon Jemaah Haji Asal Mataram Berisiko Tinggi

Sebanyak 282 Calon Jemaah Haji Asal Mataram Berisiko Tinggi

Regional
Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar Terbakar, Diduga karena Percikan Api Pemotong Pipa

Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar Terbakar, Diduga karena Percikan Api Pemotong Pipa

Regional
Klaim Dapat Perintah Prabowo, Sudaryono Positif Maju Gubernur Jateng

Klaim Dapat Perintah Prabowo, Sudaryono Positif Maju Gubernur Jateng

Regional
Kerap Dianiaya, Kakek di NTT Bunuh Seorang Pemuda

Kerap Dianiaya, Kakek di NTT Bunuh Seorang Pemuda

Regional
Bupati Banyuwangi Salurkan Insentif Rp 7,2 Miliar kepada 1.200 Guru PAUD

Bupati Banyuwangi Salurkan Insentif Rp 7,2 Miliar kepada 1.200 Guru PAUD

Regional
Mbak Ita Siap Maju Pilwalkot Semarang Usai Dapat Arahan Ketum PDIP dan Restu Keluarga

Mbak Ita Siap Maju Pilwalkot Semarang Usai Dapat Arahan Ketum PDIP dan Restu Keluarga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com