Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Beras Subsidi, Warga di Purworejo Harus Antre Satu Minggu

Kompas.com - 23/02/2024, 14:38 WIB
Bayu Apriliano,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Harga Beras di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah semakin mahal. Beras premium pun saat ini mencapai Rp 17.000 per kilogramnya.

Salah satu penjual beras di Pasar Baledono, Asfari (51) mengatakan, banyak warga yang saat beralih ke beras yang harganya lebih murah. Salah satunya adalah beras subsidi dari pemerintah.

Beras berlabel SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) itu menjadi rebutan warga. Bahkan, pembelian beras SPHP tersebut harus antre seminggu untuk mendapatkannya.

Baca juga: Tekan Kenaikan Harga, Pemkab Banyuwangi Gelontorkan 10 Ton Beras Setiap Hari

"Iya mas (antre) daftarnya minggu ini tapi bisa diambil minggu depan," kata Asfari yang juga pemilik toko Rahmat di Pasar Baledono saat ditemui Jumat (23/2/2024).

Asfari mengatakan beras SPHP memiliki kualitas bagus dan tidak kalah dengan beras premium. Harganya pun jauh di bawah harga beras premium yang sat ini mencapai Rp 17.000.

"Kalau harga beras SPHP sudah ditentukan, harga eceran tertingginya Rp 10.900. Jadi banyak warga yang cari beras ini," kata Asfari.

Dia mengatakan stok beras SPHP terbatas. Ia mendapat pasokan seminggu dua kali yakni di hari Selasa dan Kamis. Stok dikirim langsung oleh Bulog ke toko miliknya yang berada di bawah Pasar Baledono.

"Setiap pengiriman hanya 1 ton beras, semuanya dalam kemasan 5 kg. Jadi total kira-kira ada 200 karung beras setiap pengiriman," katanya.

Asfari mengaku jika kenaikan harga beras ini menjadi yang tertinggi selama berjualan beras sejak 25 tahun yang lalu.

"25 tahun saya berjualan beras ini yang termahal, saya jualan sejak tahun 1996," kata Asfari

Untuk mensiaasati membludaknya pembeli beras subsidi, toko ini terpaksa menerapkan kupon antrean. Sebelum mendapatkan kupon, warga harus mendaftar dahulu ke kiosnya.

"Sejak 2 mingguan yang lalu antrenya, kita ada kupon untuk para pembeli," timpal istri Asfari sambil melayani pembeli.

Sementara itu Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (KUKMP) Gatot Suprapto mengatakan, kenaikan harga beras di Kabupaten Purworejo masih dalam kondisi yang wajar.

Ada sejumlah sebab yang membuat harga beras naik sejak beberapa minggu terakhir. Salah satunya adalah dampak dari telatnya musim panen akibat el-nino beberapa waktu yang lalu.

Meski harga beras naik, Dinas KUKMP masih belum mengagendakan pasar murah untuk menekan harga beras. Hal itu karena kenaikan masih dinilai wajar.

"Kenaika masih wajar, stok juga masih aman bahkan sampai bulan puasa stok kita masih cukup," kata Gatot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Napi Anak Pembunuh Polisi Ditangkap, Nyamar Jadi Penumpang Travel

Napi Anak Pembunuh Polisi Ditangkap, Nyamar Jadi Penumpang Travel

Regional
Mengamuk, ODGJ di Lampung Tengah Bunuh Nenek Penderita Stroke

Mengamuk, ODGJ di Lampung Tengah Bunuh Nenek Penderita Stroke

Regional
19 Pekerja Ilegal yang Hendak Dikirim ke Kalimantan Diiming-imingi Gaji Rp 900.000

19 Pekerja Ilegal yang Hendak Dikirim ke Kalimantan Diiming-imingi Gaji Rp 900.000

Regional
Malpraktik, Bidan di Prabumulih Ditetapkan Tersangka

Malpraktik, Bidan di Prabumulih Ditetapkan Tersangka

Regional
Harkitnas dan Hari Jadi Ke-283 Wonogiri, Bupati Jekek: Penguasaan Teknologi Kunci Capai Indonesia Emas 2045

Harkitnas dan Hari Jadi Ke-283 Wonogiri, Bupati Jekek: Penguasaan Teknologi Kunci Capai Indonesia Emas 2045

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
KPU Sikka Respons Kasus Caleg Terpilih Jadi Tersangka TPPO

KPU Sikka Respons Kasus Caleg Terpilih Jadi Tersangka TPPO

Regional
Mengalami Pendarahan, 1 Jemaah Haji Asal Semarang Gagal Berangkat

Mengalami Pendarahan, 1 Jemaah Haji Asal Semarang Gagal Berangkat

Regional
KKP Bongkar Penyelundupan BBM Ilegal dan TPPO di Maluku

KKP Bongkar Penyelundupan BBM Ilegal dan TPPO di Maluku

Regional
Rebut Markas OPM di Hutan Maybrat, TNI Amankan Kotak Amunisi dan Puluhan Anak Panah

Rebut Markas OPM di Hutan Maybrat, TNI Amankan Kotak Amunisi dan Puluhan Anak Panah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Dibakar Cemburu, Pria di Nunukan Aniaya Istri dengan Benda Keras

Dibakar Cemburu, Pria di Nunukan Aniaya Istri dengan Benda Keras

Regional
Mantan Napi Soemarmo Bakal Maju Pilkada Semarang Lagi, Siap Buktikan Tak Terbukti Korupsi

Mantan Napi Soemarmo Bakal Maju Pilkada Semarang Lagi, Siap Buktikan Tak Terbukti Korupsi

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com