KENDARI, KOMPAS.com – Proses pemungutan suara ulang (PSU) di TPS 01 Kelurahan Wawombalata, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), sempat tegang pada Kamis (22/2/2024).
Penyebabnya, seorang pengurus DPC Partai Gerindra Kota Kendari terlibat cekcok dengan penyelenggara pemilu. Aksi itu terekam dalam sebuah video warga di sekitar TPS tersebut.
Pengurus DPC Gerindra Kota Kendari, Sukarni Alimadja mengatakan, bahwa protes yang ia sampaikan itu lantaran adanya 1 pemilih yang cacat dan tidak bisa langsung ke TPS, namun petugas KPPS belum merespons.
Sukarni menyebut, secara kelembagaan, Gerindra merasa dirugikan.
Baca juga: Pelajar di Kendari Terkena Peluru Nyasar Saat Tidur, Korban Sudah Dioperasi
"Karena kami tahu yang bersangkutan ini simpatisan Partai Gerindra yang dalam keadaan sakit/cacat," ungkap Sukarni.
Sukarni mengatakan, pemilih yang sakit tersebut telah menyampaikan kepada tim partai Gerindra bahwa ia tidak bisa datang memilih di TPS, dan meminta agar petugas pemungutan suara datang ke kediamannya.
Tim partai sudah datang ke TPS pada pagi tadi, namun yang ada baru Linmas karena penyelenggara pemilu belum datang.
"Kami sampaikan pada Linmas bahwa ada keluarga kita yang akan memilih di sini dan tidak bisa datang ke TPS karena cacat. Nanti katanya datang penyelenggara baru disampaikan," tambah Sukarni.
Selanjutnya, pukul 12.51 tim partai kembali melapor dengan tanggapan untuk membawa C6-nya.
C6 tersebut kemudian diambil dan diserahkan ke penyelenggara pukul 12.57 Wita. Namun, ditanggapi petugas selesaikan di TPS terlebih dahulu baru ke rumah pemilih tersebut.
Baca juga: Siswi di Kendari Jadi Korban Peluru Nyasar, Berasal dari Tembakan Peringatan Polisi
"Begitu sudah selesai, mereka sekitar jam 1, kami pergi lagi bertanya untuk membawa surat suara ke rumahnya. Disampaikan petugas bahwa ini sudah lewat waktu," ujar dia.
"Kami tidak mau tahu, kami mengikuti proses ini sebelum waktunya berakhir. Untuk itu, kami dari Partai Gerindra terus terang keberatan dengan soal ini. Memang ini satu suara, tapi ini sangat menentukan untuk Partai Gerindra," Kata Sukarni.
Ia menegaskan, pihak partai akan melakukan gugatan kepada pihak Bawaslu dan mendesak proses perhitungan suara untuk tidak dilanjutkan dulu sebelum ada keputusan bersama.