Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER REGIONAL] Soal Caleg Tarik Lagi Bantuan Paving | Banjir Demak Ancam Produksi Beras

Kompas.com - 21/02/2024, 05:33 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Berita soal seorang calon legislatif (caleg) dari Partai Nasdem di Banyuwangi disebut tarik lagi paving bantuannya jadi sorotan.

Caleg bernama Ratih Nur Hayati itu membantah dan menyebut kejadian itu hanya miskomunikasi.

Sementara berita tentang dampak banjir di Demak terhadap produksi beras di Jawa Tengah juga menyita perhatian.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah mencatat setidaknya 1.754 hektar areal persawahan di Demak terendam banjir.

Berikut ini berita populer regional selengkapnya:

1. Paving bantuan disebut ditarik caleg

Ilustrasi PemiluKOMPAS.COM/HANDOUT Ilustrasi Pemilu
Ratih menjelaskan, pihaknya tidak mengetahui soal penarikan bantuan paving di Desa Jambewangi. Dirinya menyebut hal itu karena miskomunikasi.

Namun warga menduga penarikan itu karena jumlah suaranya sedikit.

"Mungkin karena kecewa kepada warga atau memang murni dijadikan alat kampanye, kita tidak tahu ya," kata E, warga lain.

Baca berita selengkapnya: Disebut Tarik Kembali Bantuan Paving, Ratih Caleg di Banyuwangi Sebut Ada Miskomunikasi

2. Dampak banjir Demak

Warga dukuh Kedung Banteng, Desa Wonorejo nampak melintas di banjir yang masih menggenang di pemukiman, Selasa (20/2/2024). (KOMPAS.COM/NUR ZAIDI)KOMPAS.COM/NUR ZAIDI Warga dukuh Kedung Banteng, Desa Wonorejo nampak melintas di banjir yang masih menggenang di pemukiman, Selasa (20/2/2024). (KOMPAS.COM/NUR ZAIDI)
Banjir di Demak merendam ribuan hektar sawah. Hal itu mengancam produksi beras di Jawa Tengah. Seperti diketahui Demak dan Grobogan sumber produksi beras bagi Bulog Jateng.

"Demak dan Grobogan itu termasuk sentra prduksi di Jateng bagian timur utara. Jadi selama ini presentasinya cukup besar dari dua kabupaten itu untuk pengadaan di Bulog," ungkap Pimpinan Perum Bulog Jateng, Akhmad Kholisun saat ditemui di kantornya, Senin (19/2/2024).

Baca berita selengkapnya: Banjir Demak dan Ancaman Terganggunya Produksi Beras...

3. Update kasus korupsi tambang ilegal

RL tersangka ke-11 yang ditahan jaksa terkait kasus korupsi tata niaga pertimahan di Bangka Belitung, Senin (19/2/2024).KOMPAS.com/HERU DAHNUR RL tersangka ke-11 yang ditahan jaksa terkait kasus korupsi tata niaga pertimahan di Bangka Belitung, Senin (19/2/2024).
Kasus dugaan korupsi tambang timah ilegal terus diusut. Kerugian negara diperkirakan mencapai Rp 271 triliun. Sebanyak 11 tersangka telah ditahan.

Terbaru, Tim Penyidik Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) kembali menetapkan 1 orang tersangka berinisial RL dugaan korupsi tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015-2022.

"Tersangka RL dalam perkara ini turut menandatangani kontrak kerja sama yang dibuat oleh tersangka MRPT dan tersangka EE guna mengakomodir pengumpulan bijih timah ilegal dari IUP PT Timah Tbk," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana dalam keterangan tertulisnya, Selasa (20/2/2024).

Baca berita selengkapnya: Kerugian Rp 271 Triliun, 11 Tersangka Korupsi Tambang Timah Ditahan

4. Anggota KPPS berusia 17 tahun meninggal

ilustrasi jenazah. Proses pembusukan pada jenazah.KOMPAS.COM/SHUTTERSTOCK/JAN H ANDERSEN ilustrasi jenazah. Proses pembusukan pada jenazah.
Anggota KPPS yang bertugas di salah satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel) meninggal dunia pada, Minggu (18/2/2024).

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tabalong, Ardiansyah mengatakan, anggota KPPS yang meninggal dunia berinisial RI dan masih berusia 17 tahun.

"Statusnya masih pelajar di salah satu sekolah di Tabalong," ujar Ardiansyah saat dikonfirmasi, Selasa (20/2/2024).

Baca berita selengkapnya: Anggota KPPS di Tabalong Meninggal, Berusia 17 Tahun dan Berstatus Pelajar

(Penulis: Titis Anis Fauziyah, Andi Muhammad Aswar, | Editor: Dita Angga Rusiana, Sari Hardiyanto )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 4,9 Guncang Rote Ndao, NTT

Gempa M 4,9 Guncang Rote Ndao, NTT

Regional
Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Regional
PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

Regional
Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Regional
Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Regional
Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Regional
Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan 'Driver' Ojek Rebutan Foto

Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan "Driver" Ojek Rebutan Foto

Regional
Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Regional
Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga 'Long March' Ikuti Jalan Santai

Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga "Long March" Ikuti Jalan Santai

Regional
Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Regional
Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Regional
Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Regional
Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com