Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

372 TPS di NTT Sulit Dijangkau, Ada yang Harus Pakai Kuda

Kompas.com - 12/02/2024, 13:31 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mencatat sebanyak 372 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di wilayah tersebut sulit dijangkau.

Informasi itu disampaikan Ketua Bawaslu Provinsi NTT, Nonato Da Purificacao Sarmento.

Baca juga: Kota Ambon Jadi Daerah Terakhir Pendiistribusian Logistik Pemilu 2024 di Maluku

"Dari 372 TPS itu, paling banyak yang sulit dijangkau di Kabupaten Sumba Timur yakni 55 TPS," kata Nonato saat membuka kegiatan media gathering pengawasan persiapan tahapan pemungutan dan penghitungan suara pemilihan umum tahun 2024, di Kota Kupang, Senin (12/2/2024).

Menurut Nonato, puluhan TPS itu sulit diakses karena tak memadainya infrastruktur. Warga bahkan terpaksa membuat jalan setapak sendiri untuk menjangkau wilayah tersebut.

Bahkan ada wilayah yang hanya bisa dijangkau dengan menggunakan kuda.

"Kita sendiri tahu bahwa di Sumba Timur itu bahkan kudalah yang membuat jalan baru di punggung-punggung bukit," kata Nonato.

Baca juga: Antar Logistik Pemilu di Lampung, Tembus Lumpur Pakai Gerobak Sapi

Meski begitu, petugas tetap berupaya menjangkaunya untuk mengawasi proses pemilihan umum.

Bawaslu NTT, lanjutnya, telah melakukan kerja-kerja pengawasan, pencegahan maupun penindakan dugaan pelanggaran.

Untuk diketahui, di Provinsi NTT ada sebanyak 21.208 pengawas Pemilu.

Terdapat 945 orang Panwascam yang tersebar di 315 Kecamatan, 3.442 Pengawas Kelurahan/Desa (PKD) dan 16.746 Pengawas TPS yang telah mengikuti bimbingan teknis dan siap melakukan pengawasan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024.

"Upaya-upaya pencegahan yang dilakukan Bawaslu NTT, khususnya Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas telah dilakukan secara maksimal," ujar dia.

Baca juga: Logistik Pemilu ke Daerah Terluar di Manggarai Barat Didistribusikan, Termasuk Pulau Komodo

Bentuk-bentuk pencegahan, kata Nonato, di antaranya memberikan imbauan kepada peserta pemilu dan stakeholder terkait ketaatan pada asas-asas penyelenggaraan pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia jujur dan adil, serta sesuai ketentuan yang berlaku.

"Selain itu Bawaslu NTT telah melakukan sosialisasi dan pendidikan pada pemilih pemula, patroli pengawasan, apel siaga, koordinasi dengan stakeholder pemilu, serta sosialisasi pengawasan partisipatif," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cekcok Usai Pesta Miras, Kakak Bacok Adik Kandung Pakai Parang di NTT

Cekcok Usai Pesta Miras, Kakak Bacok Adik Kandung Pakai Parang di NTT

Regional
[POPULER NUSANTARA] Detik-detik Kilang Pertamina di Balikpapan Terbakar | Nama Program 'Makan Siang Gratis' Diubah

[POPULER NUSANTARA] Detik-detik Kilang Pertamina di Balikpapan Terbakar | Nama Program "Makan Siang Gratis" Diubah

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Regional
Cycling de Jabar 2024 Makin Populer, Upaya Menumbuhkan Pariwisata dan Ekonomi Lokal

Cycling de Jabar 2024 Makin Populer, Upaya Menumbuhkan Pariwisata dan Ekonomi Lokal

Regional
Detik-detik Buronan Tewas Ditembak Polisi di Pekanbaru

Detik-detik Buronan Tewas Ditembak Polisi di Pekanbaru

Regional
Terekam CCTV, Pengendara Motor di Purwakarta Terlindas Truk Saat Ditilang Polisi

Terekam CCTV, Pengendara Motor di Purwakarta Terlindas Truk Saat Ditilang Polisi

Regional
Cerita Tambal Ban di Pamekasan Bisa Naik Haji, Daftar dari 2011

Cerita Tambal Ban di Pamekasan Bisa Naik Haji, Daftar dari 2011

Regional
Rem Panas, Truk Tronton di Cilacap Nyaris Terbakar

Rem Panas, Truk Tronton di Cilacap Nyaris Terbakar

Regional
Kesaksian Kernet Bus Rombongan 'Study Tour' di OKI, Sopir Banting Setir hingga Terbalik

Kesaksian Kernet Bus Rombongan "Study Tour" di OKI, Sopir Banting Setir hingga Terbalik

Regional
Kedapatan Bawa Sabu-sabu, 2 Mahasiswa di Ambon Ditangkap Polisi

Kedapatan Bawa Sabu-sabu, 2 Mahasiswa di Ambon Ditangkap Polisi

Regional
Tahap I Selesai, Bupati Jekek: Revitalisasi Wisata Waduk Gajah Mungkur Dilanjutkan ke Tahap II

Tahap I Selesai, Bupati Jekek: Revitalisasi Wisata Waduk Gajah Mungkur Dilanjutkan ke Tahap II

Regional
Gara-gara Mabuk Miras, Kakak Bacok Adik Pakai Parang di NTT

Gara-gara Mabuk Miras, Kakak Bacok Adik Pakai Parang di NTT

Regional
Pria di Gresik Mendadak Tewas Usai Berkencan dengan PSK, Diketahui Konsumsi Obat Kuat

Pria di Gresik Mendadak Tewas Usai Berkencan dengan PSK, Diketahui Konsumsi Obat Kuat

Regional
Pendaki Asal Surabaya yang Hilang di Gunung Kerinci Ditemukan Selamat

Pendaki Asal Surabaya yang Hilang di Gunung Kerinci Ditemukan Selamat

Regional
Bus Rombongan 'Study Tour' Tabrak Truk di OKI, Sopir Melarikan Diri

Bus Rombongan "Study Tour" Tabrak Truk di OKI, Sopir Melarikan Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com