Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nurdin Tewas Dianiaya Tetangga gara-gara Dituduh Jadi Dukun Santet, Korban Sempat Lari Selamatkan Diri

Kompas.com - 08/02/2024, 15:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Nurdin (54), warga Desa Soro, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), tewas dianiaya oleh sejumlah orang karena dituduh sebagai dukun santet.

Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (6/2/2024) sekitar pukul 23.00 Wita.

Di malam kejadian, sekelompok orang datang ke rumah Nurdin dengan membawa parang dan tombak. Lalu mereka menganiaya Nurdin, istri, dan anaknya.

Nurdin sempat keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Namun, ia terjatuh dan tewas setelah dibacok menggunakan tombak.

Baca juga: Kronologi Warga di Bima Tewas Dianiaya Usai Dituduh Dukun Santet

Sementara sang istri, Nurmi (35), dan anaknya Faturahmi menderita luka bacok akibat parang dan tombak.

Polisi kemudian turun tangan dan mengamankan dua pelaku, yakni IN (26) dan AR (42) yang masih satu keluarga.

Kasubsi Humas Polres Bima Kota Aipda Nasrun mengatakan, pihaknya masih belum tahu motif para pelaku mengaiaya Nurdin.

Namun, dugaan sementara penganiayaan yang menewaskan Nurdin dipicu tuduhan bahwa keluarga Nurdin telah menyantet orantua pelaku. Meski demikian, hal tersebut masih dalam penyelidikan.

"Hal ini masih proses penyelidikan kita," ungkapnya.

Baca juga: 2 Penganiaya Satu Keluarga yang Dituduh Dukun Santet Ditangkap, 4 Orang Melarikan Diri

Sementara itu, Kepala Desa Soro Abdul Hadi mengatakan, penganiayaan satu keluarga yang diduga dukun santet tersebut melibatkan enam orang pelaku.

Hanya saja, baru dua orang yang berhasil ditangkap polisi, yakni IN dan AR.

"Empat orang lagi sampai sekarang masih dicari oleh polisi," kata Abdul Hadi saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu.

Abdul Hadi mengungkapkan, enam orang terduga pelaku penganiayaan ini merupakan satu anggota keluarga yang masih bertetangga dengan korban.

Ia menyebut saat ini kondisi sudah berangsur kondusif, tetapi aparat masih disiagakan untuk mengantisipasi reaksi susulan dari keluarga masing-masing.

Baca juga: Dituduh Dukun Santet, Satu Keluarga di Bima Dianiaya hingga 1 Orang Tewas

"Situasi sudah kondusif, tapi polisi tetap berjaga karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi setelah pemakaman korban," pungkasnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Junaidin | Editor: Aloysius Gonsaga AE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com