Salin Artikel

Nurdin Tewas Dianiaya Tetangga gara-gara Dituduh Jadi Dukun Santet, Korban Sempat Lari Selamatkan Diri

Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (6/2/2024) sekitar pukul 23.00 Wita.

Di malam kejadian, sekelompok orang datang ke rumah Nurdin dengan membawa parang dan tombak. Lalu mereka menganiaya Nurdin, istri, dan anaknya.

Nurdin sempat keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Namun, ia terjatuh dan tewas setelah dibacok menggunakan tombak.

Sementara sang istri, Nurmi (35), dan anaknya Faturahmi menderita luka bacok akibat parang dan tombak.

Polisi kemudian turun tangan dan mengamankan dua pelaku, yakni IN (26) dan AR (42) yang masih satu keluarga.

Kasubsi Humas Polres Bima Kota Aipda Nasrun mengatakan, pihaknya masih belum tahu motif para pelaku mengaiaya Nurdin.

Namun, dugaan sementara penganiayaan yang menewaskan Nurdin dipicu tuduhan bahwa keluarga Nurdin telah menyantet orantua pelaku. Meski demikian, hal tersebut masih dalam penyelidikan.

"Hal ini masih proses penyelidikan kita," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Soro Abdul Hadi mengatakan, penganiayaan satu keluarga yang diduga dukun santet tersebut melibatkan enam orang pelaku.

Hanya saja, baru dua orang yang berhasil ditangkap polisi, yakni IN dan AR.

"Empat orang lagi sampai sekarang masih dicari oleh polisi," kata Abdul Hadi saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu.

Abdul Hadi mengungkapkan, enam orang terduga pelaku penganiayaan ini merupakan satu anggota keluarga yang masih bertetangga dengan korban.

Ia menyebut saat ini kondisi sudah berangsur kondusif, tetapi aparat masih disiagakan untuk mengantisipasi reaksi susulan dari keluarga masing-masing.

"Situasi sudah kondusif, tapi polisi tetap berjaga karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi setelah pemakaman korban," pungkasnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Junaidin | Editor: Aloysius Gonsaga AE)

https://regional.kompas.com/read/2024/02/08/151600378/nurdin-tewas-dianiaya-tetangga-gara-gara-dituduh-jadi-dukun-santet-korban

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke