Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir yang Kepung Pusat Kota Grobogan Surut

Kompas.com - 08/02/2024, 15:25 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Banjir yang menerjang wilayah perkotaan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah surut, Kamis (8/2/2024).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, genangan air setinggi 60 sentimeter yang memasuki permukiman serta akses jalan berangsur berkurang sejak dini hari.

Baca juga: Temui Korban Banjir Grobogan, Ganjar: Kemanusiaan Itu di Atas Politik

Hingga Kamis (8/2/2024) siang, banjir mulai surut dan aktivitas masyarakat sudah kembali normal.

Sebagian besar warga memilih membersihkan sisa-sisa air keruh bercampur lumpur, termasuk mengeringkan perabotan yang basah.

Baca juga: Banjir Kepung Pusat Kota Grobogan, Aktivitas Perekonomian Lumpuh

Arus lalu lintas di sejumlah jalan protokol terutama di Jalan R. Suprapto yang sebelumnya terkepung banjir pun sudah kembali lancar. Adapun kompleks pertokoan, pusat perbelanjaan dan denyut perekonomian lainnya sudah beroperasi.

Sekda Grobogan Anang Armunanto mengatakan, salah satu faktor surutnya banjir di perkotaan Purwodadi lantaran Pemkab Grobogan memutuskan membuka pintu air di Bendung Klambu.

Sebagai catatan, limpasan air dari waduk di Kecamatan Klambu, Grobogan tersebut selama ini dimanfaatkan untuk keperluan pengairan area persawahan di wilayah Kabupaten Kudus dan Demak.

"Air surut setelah kami buka pintu air Bendung Klambu. Tentunya ini sudah sesuai SOP," kata Anang.

Baca juga: Ganjar Ajak Massa Hajatan Rakyat Heningkan Cipta untuk Korban Banjir di Grobogan

Anang menyampaikan, untuk penanganan banjir di kecamatan lain di luar Purwodadi, pemerintah sudah berupaya memperbaiki sejumlah tanggul sungai yang jebol. 

"Untuk perbaikan tanggul-tanggul sungai jebol yang memang kewenangan pusat yakni Kementerian PUPR dan BBWS dan sudah kami koordinasikan dengan baik. Sudah dikerjakan dengan didatangkan alat berat. Semoga segera tuntas," jelas Anang.

Untuk mencukupi kebutuhan logistik warga, Pemkab Grobogan bersama pemangku kepentingan lain telah mengoperasikan dapur umur di sejumlah wilayah terdampak banjir. 

"Curah hujan intensitas tinggi sejak awal Februari memicu sungai-sungai besar over kapasitas hingga terjadi banjir. Diperparah juga sejumlah tanggul sungai jebol," kata Anang.

Kepala BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih menambahkan, merujuk data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) pada Rabu (7/2/2024) malam tercatat ada 69 desa di 16 kecamatan yang terdampak banjir.

Jumlah ini terhitung meningkat dibanding sebelumnya.

"Kami bersinergi dengan TNI, Polri dan sejumlah unsur lainnya untuk penanganan banjir," kata Endang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com