Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahmat Pulungan: Ahok Banyak Dapat Keistimewaan Saat Jokowi Berkuasa

Kompas.com - 07/02/2024, 20:46 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Aktivis 98 yang juga anak muda Nahdlatul Ulama Rahmat Hidayat Pulungan mengaku heran dengan perubahan sikap Basuki Tjahja Purnama atau Ahok terhadap Joko Widodo.

Padahal, kata Rahmat, Ahok mendapat keistimewaan dari Jokowi saat mantan wali kota Solo itu menjabat gubernur DKI hingga presiden. 

"Ahok ini orang yang paling banyak mendapat privilege selama Jokowi berkuasa mulai dari gubernur DKI sampai menjabat presiden. (Namun) di ujung kekuasaannya Jokowi, Ahok mulai serang Jokowi secara sporadis. Kayaknya di mata Ahok itu Jokowi nggak ada benarnya," sindir Rahmat kepada Kompas.com via WhatsApp, Rabu (7/2/2024).

Baca juga: Ahok Sebut Jokowi Tidak Bisa Kerja, Budiman: Dia Jadi Tokoh karena Kerja Jokowi

Rahmat meminta Ahok untuk bercermin sehingga tidak muncul kesan bahwa kebenaran itu hanya milik dia.

"Ibarat orang makan soto, sudah habis dua mangkok tinggal tulang, baru teriak-teriak sotonya kurang enak," katanya.

Ia menilai Ahok itu biasa saja dan tidak memiliki keistimewaan. Selama menjadi gubernur DKI, mulai ngurus negara sampai rumah tangga lebih banyak gimmick daripada subtansinya.

"Lebih banyak dramanya. Waktu dia maju gubernur DKI kalau tidak ada Jokowi paling 3 persen yang milih dia. Ahok harus sadar masyarakat sudah berubah, orang lebih senang mendengarkan program kerja dan evidensi daripada caci maki kanan kiri," katanya.

Rahmat mengatakan bahwa kampanye negatif yang dilakukan Ahok malah akan merugikan pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

"Negative campaign yang dimainkan Pak Ahok itu justru merugikan kandidat yang dia dukung. Kehadirannya bukan menambah pendapatan suara malah jadi beban capres dan cawapresnya," tandas Rahmat.

Sebelumnya, pernyataan Ahok mengenai Jokowi dan Gibran tidak bisa bekerja viral di media sosial. Dalam video itu tampak Ahok yang tengah berbincang dengan masyarakat dalam suatu forum bertanya soal kinerja Gibran selama dua tahun menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Baca juga: Ahok Mundur dari Komut Pertamina, Rahmat Pulungan: Tidak Etis

 

"Kamu khawatir kalau tiba-tiba Gibran yang naik kalau cuma dua tahun, karakter teruji kalau ada kekuasaan," ucap Ahok.

"Terus Ibu pikir Pak Jokowi juga bisa kerja? Saya lebih tahu, dan sebenarnya saya tidak enak bilang depan umum," pungkasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com