Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Buruh di Sukoharjo, Sudah 38 Tahun Bekerja Masih Cari Tambahan Penghasilan demi Hidup

Kompas.com - 07/02/2024, 08:26 WIB
Labib Zamani,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Sukarno (54), warga Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, sudah 38 tahun bekerja sebagai buruh di perusahaan tekstil. Ia mulai bekerja sejak tahun 1986.

Meski masa kerjanya terhitung sudah cukup lama, Sukarno merasa upah yang diterima selama ini masih tergolong kecil.

Menurut dia, selisih angka antara yang masa kerjanya sudah lama dengan yang baru tidak banyak.

Baca juga: Cerita Buruh di Flores Timur, Hanya Bertahan dengan Rp 200.000 Setelah Upahnya Dipakai Bayar Kebutuhan

"Karena masa kerja sudah 30 tahun lebih itu kan untuk upah sendiri itu ya. Masa kerja itu kalau dibandingkan masa kerja yang baru ya tidak begitu banyak selisihnya tidak banyak. Suka dukanya kalau yang namanya pekerja di perusahaan tidak ada sukanya kalau masalah upah. Upahnya memang sangat kecil," kata Sukarno mengawali kisahnya dihubungi Kompas.com, Selasa (6/2/2024).

Ia menambahkan, upah yang diterima sesuai Upah Minimum Kabupaten (UMK) dan selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya.

"Kalau UMK untuk tahun-tahun ini memang kenaikannya relatif kecil," ungkap Sukarno.

Sukarno menyampaikan, upah yang diterima belum mencukupi untuk kebutuhan keluarga. Sukarno memiliki dua orang anak. Satu sudah berkeluarga dan satunya lagi masih kuliah.

Setiap semester atau enam bulan sekali Sukarno harus mengeluarkan uang yang jumlahnya tidak sedikit untuk biaya kuliah anaknya.

"Sebagai buruh sudah berkeluarga itu belum mencukupi untuk kebutuhan kita berkeluarga. Kalau istri tidak bekerja tidak bisa," jelas dia.

"Saya anak dua. Kebetulan yang pertama sudah berkeluarga. Ya yang nomor dua ini kuliah di UNS. Kalau UNS ini kan (biaya) UKT (mahal). Tiap semesteran itu kan cari surat ke kelurahan (untuk keringanan)," sambung Sukarno.

Adapun untuk menambah penghasilan keluarga, Sukarno setiap akhir pekan selalu siap apabila diminta oleh tetangganya membantu pekerjaan.

"Kita masuknya jam 8 pagi dan pulangnya jam 5 sore. Kan kita lima hari kerja. Ya kalau di rumah misalnya ada kerjaan yang lain misalnya bantu ada tetangga bersih-bersih atau apa ya kita lakukan. Karena demi untuk tambahan (penghasilan)," jelas dia.

Sukarno mengaku sedikit lega dibantu istrinya untuk mencari tambahan penghasilan. Selama ini, kata Sukarno, istrinya merima jasa menjahit di rumah.

"Kalau istri alhamdulillah sekarang masih bekerja serabutan. Di rumah menjahit," ungkapnya.

Ketua Serikat Pekerja Republik Indonesia (SPRI) Sukoharjo ini menyampaikan, dampak pandemi Covid-19 masih dirasakan buruh sampai sekarang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Regional
Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com