Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Bengkulu, Mahfud MD Bedah Makna Lagu "Ya Lal Wathon"

Kompas.com - 06/02/2024, 21:22 WIB
Firmansyah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

 

BENGKULU, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 03, Mahfud MD, menghadiri Istigasah dan Doa Bersama untuk Indonesia yang digelar di Pondok Pesantren Darussalam, Kabupaten Bengkulu Utara, Selasa (6/2/2024).

Pada kesempatan itu, Mahfud membedah dan mengingatkan kembali makna mendalam dari lagu Ya Lal Wathon, lagu yang jadi mars Nahdlatul Ulama ciptaan KH Wahab Chasbullah.

"Artinya yang bebas begini, ya lal wathon ya lal wathon ya lal wathon, aduhai tanah airku, aduhai tanah airku, aduhai tanah airku. Dalam ilmu balaghah dalam sastra itu ada kata bukan ya ahlal, tapi ya lal, ya lal wathon," kata Mahfud dalam rilis yang diterima kompas.com, Selasa (6/2/2024).

Baca juga: Sebut Ada Operasi Menekan Rektor, Mahfud: Mereka Diminta Menyatakan Presiden Jokowi dan Pemilu Baik

Kemudian, hubbul wathon minal iman yang berarti cinta Tanah Air itu bagian dari iman. Ia mengungkapkan, ini bukan rukun iman, melainkan cabang dari iman yang terdiri dari 77 cabang, salah satunya cinta Tanah Air.

Posisi cinta Tanah Air itu sama seperti malu sebagian dari iman atau menjaga kebersihan sebagian dari iman. Karenanya, ia mengingatkan, mencintai Tanah Air itu memang merupakan bagian dari iman.

"Nah, ini sama, hubbul wathon minal iman, mencintai Tanah Air itu ekspresi dari iman," ujar Mahfud.

Baca juga: Disambut Pendukung Prabowo di Balikpapan, Ganjar: Saya Ajak Salaman Dia Lari Mendekat

Setelah itu, ada wala takun minal hirman yang berarti jangan kamu takut menghadapi rintangan. Lalu, inhadlu alal wathon yang berarti imbauan berbunyi bangkitlah wahai putra putri negeri yang cinta Tanah Air.

"Itu artinya, jadi itu sumpah bahwa kita akan beriman, tidak takut menghadapi penjajah, tidak takut menghadapi siapapun untuk membela Indonesia," tutur Mahfud.

Lalu, ada lirik Indonesia biladi, anta unwanul fakhoma, kullu may ya'tika yauma thormihay yalqo himama. Artinya, Indonesia negeri, engkau panji martabatku, siapa datang mengancammu kan binasa di bawah dirimu.

"Wahai Indonesia, engkau adalah panji martabatku, engkau adalah lambang kebanggaanku, siapapun yang akan mengganggumu akan jatuh dalam duri kekuasaan Tanah Airku," ujar Mahfud.

Ia menekankan, tugas kita semua tumpah darah Indonesia untuk menjaga negara ini. Sebab, sejak dulu oleh kyai-kyai, terutama kyai NU, sudah menegaskan kesetiaan terhadap NKRI final melalui beberapa muktamar.

Maka itu, ia menekankan, di kalangan anak-anak muda NU semboyan NKRI harga mati sudah begitu lekat. Menurut Mahfud, itu pula yang jadi makna mendalam lagu Ya Lal Wathon bahwa cinta Tanah Air bagian dari iman.

"Membangun negara Indonesia merdeka itu adalah kewajiban, kesetiaan terhadap NKRI adalah final, sehingga di kalangan anak-anak muda NU itu semboyannya jelas, NKRI harga mati," kata Mahfud.

Di Bengkulu usai mengunjungi Pesantren Darussalam, Mahfud MD langsung menuju Bandara Fatmawati meninggalkan Bengkulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Regional
10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

Regional
1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

Regional
Menyalakan 'Flare' Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Menyalakan "Flare" Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Regional
Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Regional
Komplotan Penjual Akun WhatsApp Judi 'Online' Ditangkap, Omzet Rp 5 Juta Per Hari

Komplotan Penjual Akun WhatsApp Judi "Online" Ditangkap, Omzet Rp 5 Juta Per Hari

Regional
Bukan Demo di Jalan Raya, SPSI Babel Kerahkan Ribuan Buruh ke Pantai Wisata

Bukan Demo di Jalan Raya, SPSI Babel Kerahkan Ribuan Buruh ke Pantai Wisata

Regional
Belum Ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Belum Ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Regional
Seorang Penumpang Kapal KMP Lawit Terjun ke Laut, Pencarian Masih Dilakukan

Seorang Penumpang Kapal KMP Lawit Terjun ke Laut, Pencarian Masih Dilakukan

Regional
Mabuk Saat Mengamen, 2 Anak Jalanan di Lampung Rampok Pengguna Jalan

Mabuk Saat Mengamen, 2 Anak Jalanan di Lampung Rampok Pengguna Jalan

Regional
'May Day', Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

"May Day", Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

Regional
Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Regional
Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Regional
Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com