MAMUJU, KOMPAS.com - Warga Desa Siraun, Kabupaten Mamuju, Kecamatan Kalumpang, Sulawesi Barat (Sulbar), bernama Dian (56) yang sempat ditandu sejauh 17 kilometer untuk berobat, dinyatakan meninggal dunia setelah dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Mamuju.
Kepala Desa Siraun Hasan mengatakan, Dian meninggal dunia pada Sabtu (3/2/2024) pagi.
Dian, kata Hasan, sempat ditandu warga ke Puskesmas di Desa Karataun sejauh 17 kilometer, Kamis (1/2/2024).
Saat tiba di puskesmas, Dian lalu dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Mamuju keesokan harinya. Dian dinyatakan meninggal karena menderita penyakit hepatitis.
Baca juga: Akses Jalan Tertutup Longsor, Warga Sakit di Mamuju Sulbar Terpaksa Ditandu 17 Kilometer
"Jenazah korban sudah dibawa naik ke rumah kemarin sore. Iya (jenazah), ditandu lagi karena tidak bisa dilalui mobil," kata Hasan, saat dikonfirmasi Kompas.com melalui telepon, Minggu (4/2/2024).
Hasan mengatakan, bahwa kondisi akses jalan ke Desa Siraun sudah puluhan tahun tak bisa dilalui kendaraan mobil.
Kendaraan mobil terakhir bisa melintas di jalan Desa Siraun yang tembus ke Kabupaten Toraja, Sulawesi Selatan, terjadi pada Tahun 1998.
Setelah tahun tersebut, kata Hasan, kondisi jalan terus mengalami kerusakan hingga sekarang.
Setiap kali hujan deras terjadi, longsor sering terjadi di beberapa titik hingga materialnya menutupi akses jalan.
Hal ini membuat masyarakat di Desa Siraun sering gotong royong menandu warga lain jika ada yang mengalami sakit atau pun hamil dan membutuhkan pengobatan di puskesmas.
Baca juga: Anak Kadis Ketapang Sulbar Keroyok Adik Tingkat di Mamuju
"Kenyataannya memang dari turun temurun sampai sekarang ditandu terus kalau ada yang sakit karena memang kendaraan roda empat tidak bisa tembus sampai Desa Siraun," ujar Hasan.
Hasan mengaku, telah beberapa kali melaporkan ke pemerintah Kabupaten Mamuju dan Sulawesi Barat perihal kondisi jalan di desanya yang terus mengalami kerusakan.