Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud Ingin Mundur Baik-baik dari Menteri Jokowi, Soroti soal Etika

Kompas.com - 31/01/2024, 17:11 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

KOMPAS.com-Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyatakan bakal mundur dari jabatannya secara baik-baik. 

Mahfud ingin bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo terlebih dahulu sebelum melepaskan jabatannya. 

Dia tidak mau meninggalkan Kabinet Indonesia Maju begitu saja. 

"Kenapa kami tidak bersikap tinggal gelanggang colong kelayu (meninggalkan masalah), karena etika. Etika itu ekspresi dari moral, ekpresi dari kejujuran, etika ekspresi dari penghayatan keagamaan dan kesantunan budaya," sebut Mahfud di Pura Ulun Danu, Lampung Tengah, Rabu (31/1/2024). 

Baca juga: Respons Rencana Mundurnya Mahfud MD, Jokowi: Itu Hak, Saya Sangat Menghargai

Mahfud juga menyatakan tidak akan menyampaikan pernyataan apapun seputar jabatannya sebelum bertemu Presiden Jokowi

Menurut Mahfud, Jokowi telah memberikannya kehormatan lewat jabatan Menko Polhukam.

Hal ini yang membuatnya akan pamit dari Kabinet Indonesia Maju secara hormat pula.

Dalam kesempatan itu, Mahfud juga memperlihatkan amplop yang disebut berisi surat pengunduran diri. 

Surat tersebut bakal langsung diserahkan ke Jokowi saat ada kesempatan untuk bertemu langsung. 

Jokowi kemungkinan bakal kembali ke Jakarta dari kunjungan kerjanya di Yogyakarta pada Kamis (2/1/2024). 

Baca juga: Bakal Mundur dari Menko Polhukam, Mahfud: Saya Tak Akan Tinggal Glanggang Colong Playu

Pada hari itu pula, Mahfud akan tiba ke Jakarta setelah berkampanye di sejumlah daerah dalam Pulau Sumatera. 

"Secepatnya kami tiba di Jakarta, secepatnya kami bertemu," kata Mahfud. 

Sebagai informasi, Mahfud sudah menyampaikan rencananya untuk mundur dari jabatannya sebagai Menko Polhukam sejak 23 Januari 2024.

Langkah itu disebutnya telah disepakati bersama Ganjar Pranowo.

Mereka sepakat orang yang maju dalam Pemilihan Umum 2024 harus mundur dari jabatannya.

Hanya saja, pengunduran diri itu dianggapnya perlu menunggu momentum yang tepat. Dia harus berbicara dengan partai pengusung dan istana terlebih dahulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Regional
Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Regional
Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Regional
Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Regional
Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Regional
Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Regional
Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Regional
Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Regional
Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Regional
Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com