LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, NTT, tengah gencar mengembangkan hutan bambu sebagai upaya mengatasi perubahan iklim yang kian hari kian memanas.
Progam tanam bambu di Manggarai Barat itu pun digencarkan dari tingkat kabupaten hingga desa.
Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi menjanjikan bagi desa yang sukses menjalankan program penanaman bambu akan ditambah nilai Alokasi Dana Desa (ADD) untuk desa tersebut hingga dua kali lipat.
“Bagi desa yang tanam pohon bambu dengan sukses, kita naikkan dana desa yang bersumber dari ADD hingga dua kali lipat,” ujar Edistasius di Labuan Bajo, Selasa (30/1/2023).
Baca juga: Mencari Gagasan Memperkuat Ketahanan Pangan di Tengah Krisis Iklim
Peningkatan nilai ADD itu sebagai bentuk penghargaan kepada pemerintah desa karena telah suskes menjalankan program tanam bambu untuk mengatasi krisis iklim.
“Itu bentuk penghargaan. Sebab dengan menanam pohon, maka desa itu telah mengambil bagian dalam upaya bersama untuk mengatasi krisis iklim,” tegasnya.
Baca juga: Selain Padi dan Jagung, Krisis Iklim Kini Mengancam Gula
Ia menerangkan, sekarang ini, di berbagai belahan dunia telah terjadi pemanasan global. Jika dibiarkan, kata Edistasius, maka akan menjadi ancaman bagi masa depan bumi dan seluruh penghuninya.
"Pemanasan global yang saat ini terjadi bukan merupakan peristiwa biasa. Tetapi peristiwa luar biasa yang butuh langkah solutif dengan segera," ujarnya.
Ia mengatakan, untuk menyukseskan program tanam bambu, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat menyediakan bibit bambu untuk ditanam di masing-masing wilayah.
"Hingga saat ini, sudah 63.000 anakan bambu yang sudah ditanam di berbagai wilayah. Kita akan terus gencarkan program ini," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.