Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelundupan Miras Ilegal Asal Malaysia Terungkap, Disembunyikan di Bawah Muatan Pikap

Kompas.com - 29/01/2024, 11:03 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Satgas Pamtas RI – Malaysia Yonarhanud 8/Marawaca Bhuana Cakti, mengamankan 72 botol miras ilegal asal Malaysia, saat melakukan sweeping pelintas batas, di depan Pos Bukit Keramat, Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara, Minggu (28/1/2024), pukul 00.00 wita.

Dansatgas Pamtas RI – Malaysia Yonarhanud 8/MBC Letkol Arh Iwan Hermaya mengungkapkan, ada 72 botol miras ilegal merk Black Jack yang berhasil ditemukan di dalam pikap yang melintas.

Baca juga: Minimalisir Arus Keluar Masuk Malaysia Secara Ilegal, Imigrasi Nunukan Aktifkan ULP di Pulau Sebatik

"Kita menggagalkan upaya penyelundupan 72 botol Miras illegal asal Malaysia, yang dimuat pikap. Miras disamarkan di bawah sejumlah jeriken kosong untuk mengelabuhi petugas," ujarnya.

Iwan mengatakan, pengungkapan miras ilegal ini tak lepas dari peran serta masyarakat yang menginformasikan adanya aksi pengiriman Miras dari Tawau, Malaysia tujuan Nunukan Kota, melalui Pulau Sebatik.

Petugas merespon dengan penyekatan dan sweeping pelintas batas, termasuk seluruh kendaraan yang melintas di depan Pos TNI di Pos Bukit Keramat.

Sampai akhirnya, petugaspun mendapati Miras illegal yang menjadi target operasi, dalam muatan mobil pikap.

"Pengemudi mengatakan akan mengantarkan jerigen kosong ke Dermaga Bambangan. Saat diperiksa, petugas kami menemukan enam kardus terbungkus karung berisi Miras asal Malaysia, tersembunyi di bawah jeriken kosong," tuturnya.

Pengemudi, mengaku hanya orang suruhan dan sebatas jasa pengantaran, tanpa mengetahui siapa pemilik, dan siapa orang yang akan menerima Miras ilegal tersebut.

"Yang dia tahu, ia diminta mengantas Miras tersebut ke Dermaga Bambangan, nanti disana, ada buruh yang mengambil barang tersebut," jelasnya.

Baca juga: Terekam CCTV Layani Pembelian Gunakan Jeriken, SPBU di Gunungkidul Disanksi Pertamina

72 botol Miras illegal, kemudian diamankan, dan selanjutnya, dilansir ke Makotis Satgas Pamtas RI – Malaysia, di Nunukan.

Iwan kembali menegaskan, wilayah Pulau Sebatik, yang merupakan daeah perbatasan Negara, masih sangat rawan dimanfaatkan untuk upaya penyelundupan barang-barang ilegal dan barang-barang terlarang, dari Malaysia.

"Maka penjagaan dan sinergytas aparat di tapal batas tidak boleh kendor. Kita terus perkuat persatuan dan sama sama berbuat sekuat tenaga menjamin keamanan daerah perbatasan," kata Iwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Kurir Bawa 3 Kg Sabu Ditangkap di Semarang, Diminta Kirim Narkoba dari Medsos

3 Kurir Bawa 3 Kg Sabu Ditangkap di Semarang, Diminta Kirim Narkoba dari Medsos

Regional
Saat Markas OPM di Maybrat Dikuasai TNI, Sempat Terjadi Baku Tembak

Saat Markas OPM di Maybrat Dikuasai TNI, Sempat Terjadi Baku Tembak

Regional
Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Regional
Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Regional
Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Regional
Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Regional
Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Regional
Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Regional
Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Kilas Daerah
Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Regional
Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Regional
Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Regional
Soal 'Study Tour', Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Soal "Study Tour", Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Regional
Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Regional
Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com