Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pawang "Menyelamatkan" Kampanye PDIP di Lampung dari Hujan

Kompas.com - 28/01/2024, 19:45 WIB
Tri Purna Jaya,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kampanye Akbar PDI Perjuangan (PDIP) di Lampung terselamatkan dari potensi gagal akibat hujan yang sempat mengancam.

Sosok pawang hujan bernama Mulyadi dan rekannya sesama pawang dipercaya menangani hujan di Lapangan Sawah Brebes, Bandar Lampung, Minggu (28/1/2024) pagi.

Sebelum acara dimulai, ribuan simpatisan PDIP dari berbagai daerah telah berkumpul di lapangan sambil menunggu Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto dan Once Mekel.

Baca juga: Alasan Rara Pawang Hujan Hadir di Olah TKP Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Awan mendung terlihat mulai menghitam. Rintik air hujan pun mulai mengguyur hingga akhirnya menjadi deras.

Massa kampanye berlarian mencari tempat berlindung di sekitar lapangan. Sebagian merapat ke sisi panggung, sekadar agar tidak basah.

Soundman di atas panggung pun sibuk menutupi speaker di sisi kanan dan kiri agar tidak terguyur air hujan.

Di tengah hujan yang mulai deras, Mulyadi (65) tampak berkeliling ke tiap sudut lapangan. Dia mengenakan rompi berwarna krem kecoklatan, kain kamen.

Tangan kanannya menenteng tiga batang dupa yang telah terbakar dan mengeluarkan aroma gaharu di sekitar tempatnya berdiri.

Tangan kirinya memegang satu kotak dupa dibungkus plastik agar terlindungi dari guyuran hujan.

"Ini bakar dupa untuk nyangonin dia orang. (Zaman) dahulu pakai kemenyan, sekarang pakai ini," kata Mulyadi di sela aktivitasnya.

Baca juga: Rara Pawang Hujan Klaim Istana Negara Cerah karena Aksinya, Begini Analisis Cuaca BMKG

Diksi "dia orang" yang dimaksud Mulyadi merujuk pada keberadaan alam gaib sebagaimana kepercayaan turun temurun masyarakat Indonesia.

Mulyadi kembali berjalan ke sudut lain di lapangan. Mulutnya berkomat-kamit membacakan mantera kepercayaannya.

Tak lama Mulyadi melakukan ritualnya, percaya tidak percaya, matahari langsung muncul dan bersinar terang. Rintik hujan tiba-tiba lenyap dan cuaca menjadi cerah.

Ramai order saat kampanye

Mulyadi mengakui dia dan beberapa pawang hujan kebajiran order selama masa kampanye, khususnya jika kampanye dilakukan di area terbuka.

"Iya lumayan, sudah dihubungi beberapa panitia (kampanye)," kata Mulyadi.

Baca juga: Once Nyanyikan Ku Cinta Kau Apa Adanya untuk Ganjar di Kampanye PDIP

Pada Minggu (28/1/2024) saja, Mulyadi mendapatkan dua order. Satu order pada pagi hari saat kampanye PDIP di Lapangan Sawah Brebes dan satu order untuk sore dan besok pagi.

"Sore ini mau ke Kecamatan Panjang, persiapan kampanye parpol (partai politik) buat besok Senin," kata Mulyadi yang tergabung dalam paguyuban Terang Payung Manggolo Purno Bandar Lampung tersebut.

Mulyadi tidak menyebut harga jasa pawang hujan untuk kepentingan kampanye parpol. Dia hanya menyebut harga yang biasa diterimanya saat "mengamankan" hajatan biasa.

"(Tarif) relatif, kalau hajatan biasanya dapat Rp 2 juta, itu sudah termasuk alat," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com