BIMA, KOMPAS.com - Marlau, seorang nenek berusia 80 tahun di Desa Naru Barat, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), terpaksa dilarikan ke puskesmas setelah digigit anjing liar pada Jumat (26/1/2023) sekitar pukul 15.00 Wita.
Korban diserang anjing saat berjalan menuju parit di sekitar rumahnya untuk mandi. Akibat kejadian tersebut, korban menderita luka serius pada bagian wajah.
"Iya, nenek itu tiba-tiba diserang dan digigit saat jalan ke parit mau mandi," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Disnakeswan Bima, Taufik Walhidayat saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat.
Baca juga: Draf Surat Edaran Larangan Konsumsi Daging Anjing di Solo Rampung, Segera Diserahkan ke Sekda
Taufik mengatakan, setelah menyerang dan menggigit pipi serta rahang korban, anjing liar itu langsung kabur.
Warga yang melihat kejadian itu sontak berupaya mengejar, namun tak berhasil karena hewan itu lari ke tengah area permukiman menuju kawasan hutan.
Baca juga: Ratusan Anjing yang Berhasil Diselamatkan di Semarang Terserang Penyakit Menular, 25 Sudah Mati
Sementara korban, lanjut dia, langsung dilarikan ke Puskesmas Sape untuk mendapat perawatan intensif.
"Korban luka di pipi dan rahang dekat telinga. Sudah ditangani dengan pemberian vaksin di puskesmas," ujarnya.
Taufik Walhidayat mengungkapkan, kasus gigitan anjing yang dialami korban Marlau ini menambah jumlah korban gigitan anjing yang terjadi selama Januari 2024.
Berdasarkan data yang diterima, tercatat 14 kasus gigitan anjing liar dengan sebaran wilayah di Kecamatan Sanggar 1 orang, Lambu 1 orang, Sape 3 orang dan Belo 9 orang.
Dari total korban belum ada yang sampai meninggal dunia.
"Belum ada yang meninggal, rata-rata sudah ditangani semua dengan penyuntikan vaksin," kata Taufik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.