Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum di Subang Diselidiki Terkait Pemalsuan Surat Izin Bawa 226 Anjing Masuk Jateng

Kompas.com - 15/01/2024, 22:30 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Oknum di Subang diselidiki terkait pemalsuan surat izin membawa 226 anjing masuk ke Jawa Tengah.

Salah satunya, surat jalan yang seolah-olah dikeluarkan oleh Polres Subang hingga UPTD Dinas Peternakan di sana.

Baca juga: Ada Indikasi Rabies, Ratusan Anjing Jagal di Semarang Akan Dikirim ke Bogor

 

Belakangan diketahui Polres Subang tidak pernah mengeluarkan surat izin perjalanan tersebut.

Usai mengagalkan penjualan anjing ilegal di Tol Kalikangkung Semarang, Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, Andhika Dharma Sena akan mengirim penyidik ke daerah asal didatangkannya ratusan anjing tersebut, yakni Subang, Jawa Barat.

"Terkait penangan kasus, dari hilir ke hulu, hilir, penyidik saya minggu ini akan menuju daerah Subang," tutur Andhika saat jumpa pers di Mapolrestabes Semarang, Senin (15/1/2024).

Sementara itu, Polres Subang juga sudah mulai menangani kasus pemalsuan dokumen perjalanan anjing ke luar provinsi.

Dia membenarkan bahwa sejak awal penyidikan, sejumlah surat tersebut tidak terdaftar atau tidak resmi.

Berikutnya, dia akan menerjunkan petugasnya untuk mendalami kasus ke lokasi yang menjadi langganan tujuan pengiriman anjing di Jateng, yakni Klaten.

"Minggu depan kita melakukan pemeriksaan yang diduga akan diantar anjing-anjing ini di wilayah Klaten," imbuhnya.

Dia menambahkan dari hasil pengecekan anjing korban penyiksaan itu, ada seekor anjing yang mati dengan status positif rabies.

Tak hanya itu, sejumlah penyakit lainnya juga menyerang ratusan anjing itu. Termasuk penyakit cacing dan virus parvo yang sifatnya juga menular.

“Dari hasil lab sendiri, ada anjing yang positif cacing. Ini akan kita koordinasikan untuk segera dikeluarkan dari Jateng. Ada juga yang terjangkit virus parvo,” bebernya.

Baca juga: 1 Anjing Positif Rabies dari Ratusan Anjing yang Berhasil Diselamatkan di Semarang

Untuk itu, pihaknya turut mendorong agar anjing mendapat perawatan yang lebih baik di daerah asalnya.

Apalagi kondisi cuaca Jabar dinilai jauh lebih aman untuk mencegah virus tersebut.

“Kondisi di Jabar itu kan dingin, sedangkan di Jateng itu kondisinya panas. Sehingga ada virus parvo yang sangat mudah menyebar apabila dalam kondisi cuaca panas,” terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com