GORONTALO, KOMPAS.com – Seorang perawat wanita dianiaya pasiennya setelah mengganti botol cairan infus di ruang isolasi Rumah Sakit Aloei Saboe (RSAS) Kota Gorontalo.
Penganiayaan ini diduga dilakukan pasiennya yang tidak terima perawat tersebut meletakkan posisi botol infus pada posisi yang diminta.
Akibat penganiayaan ini, perawat ini mengalami trauma dan manajemen rumah sakit telah memintanya untuk beristirahat.
Baca juga: Kasus Mahasiswa Meninggal Saat Diklat, Lima Mahasiswa IAIN Gorontalo Ditahan
“Perawatnya kami liburkan, (ia mengalami) trauma,” kata Kepala Bidang Keperawatan Rumah Sakit Aloei Saboe Kota Gorontalo, Dian Nadjamuddin, Jumat (26/1/2024).
Peristiwa mengenaskan ini terjadi saat pasien pria yang mendapat perawatan di ruang isolasi meminta untuk penggantian botol infus yang sudah mulai habis.
Dian mengatakan, perawat yang menangani saat itu langsung mengganti botol cairan yang terpasang.
Namun, setelah terpasang pasien meminta agar botol ini disimpan pada posisi sebelumnya.
Sang perawat menjelaskan prosedur penggantian botol cairan yang benar.
"Meski sudah dijelaskan oleh perawat, namun pasien tetap maunya dipasang seperti sebelumnya dan membantah apa yang dijelaskan oleh perawat hingga terjadi pemukulan," ujar Dian.
Kepala Ruangan Isolasi Sakina Mootalu menambahkan, peristiwa itu terjadi saat pasien sedang tiduran setelah penggantian botol.
Tangan kiri pelaku masih terpasang jarum infus. Ia langsung bangun dan menampar dengan tangan kanannya ke perawat wanita ini.