Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wartawan Dilarang Meliput Saat Kapolda NTT Beri Arahan untuk Personel Polres Sikka

Kompas.com - 23/01/2024, 16:41 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah wartawan dilarang meliput saat Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT), Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, memberikan arahan kepada personil Polres Sikka, Selasa (23/1/2024).

Insiden itu bermula ketika awak media hendak meliput Kapolda Daniel di gedung Sikka Convention Center (SCC).

Tak lama berselang, Kasi Propam Polres Sikka, Iptu Frans Somba Say, meminta para wartawan keluar dari ruangan.

Baca juga: Pria di Alor Diduga Dikeroyok 3 Oknum Brimob, Ini Tanggapan Kapolda NTT

"Bapak, kakak dong keluar dulu, di luar saja ee," ucap Iptu Frans sembari dengan nada mengusir awak media keluar dari gedung SCC.

Karel Pandu, salah seorang wartawan, mengaku kecewa. Sebab sehari sebelumnya, Kasi Humas Polres Sikka, AKP Susanto, memberitahukan kepada awak media untuk berkenan hadir meliput kegiatan tersebut.

"Kita sangat sayangkan sikap Kasi Propam tersebut. Padahal kita diundang secara resmi oleh Kasi Humas Polres Sikka untuk meliput seluruh rangkaian kegiatan kunjungan Kapolda NTT tapi kenapa kita diusir saat ambil gambar dalam gedung SCC," ujar Karel dengan nada kesal.

Menurutnya, pengusiran terhadap sejumlah wartawan ini tanpa ada penjelasan atau alasan yang mendasar.

"Kalau disuruh keluar, mestinya Kasi Propam harus menjelaskan kepada kami, alasannya apa, karena kami diundang secara resmi oleh Polres Sikka," kata Karel.

Baca juga: Salurkan Bantuan bagi Korban Bencana Erupsi Lewotobi, Kapolda NTT: Ini untuk Pengungsi, Bukan Pemda

Terkait pengusiran wartawan, Kapolda NTT Daniel Tahi Monang Silitonga mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian silaturahmi dengan seluruh anggotanya.

Dia ingin memberikan motivasi kepada seluruh anggota agar tetap semangat melaksanakan tugas pengamanan pemilu sehingga bisa berjalan dengan baik.

"Mereka bisa all out siap secara mental, secara fisik, secara sarana prasarana untuk mengawal pemilu," ujarnya kepada wartawan di SCC.

Daniel mengatakan, tidak ada hal khusus yang disampaikan dalam kegiatan itu. Ia hanya ingin bicara secara internal dengan anggotanya. Mungkin ada hal yang ingin disampaikan oleh mereka.

Baca juga: Kapolda NTT Irjen Johni Asadoma Dimutasi

Itulah sebabnya, Daniel tidak menginginkan kegiatan di dalam gedung itu diliput. Daniel berjanji, akan menyiapkan waktu khusus bertemu awak media.

"Bukan masalah politik, bukan masalah apa, tapi saya pingin dengar keluhan-keluhan secara pribadi dari mereka."

"Apa masalah keluarga atau apa sehingga mereka tidak terganggu dalam pelaksanaan tugas pengamanan pemilu, berkaitan dengan tugas pekerjaan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com