Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timbulkan Bau Menyengat, Pabrik Chandra Asri Cilegon Setop Produksi

Kompas.com - 23/01/2024, 16:09 WIB
Rasyid Ridho,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

CILEGON KOMPAS.com - PT Chandra Asri Pacific memastikan telah menghentikan produksi setelah terjadinya aktivitas pembakaran di cerobong atau flaring pada Sabtu (20/1/2024).

"Stop produksi, lihat dibagian kiri sudah mati sejak kemarin pagi, kemarin terjadi shutdown, jam 6 pagi sudah selesai. Kemudian kita mulai melakukan finishing," kata Direktur Legal, External Affairs & Circular Economy Chandra Asri Edi Rivai kepada wartawan.

Edi menjelaskan, masyarakat tidak perlu khawatir jika melihat didalam pabrik Chandra Asih Pacific di Jalan Raya Cilegon Anyer, Ciwandan Kota Cilegon masih ada kepulan asap yang keluar dari boiler.

Baca juga: 360 Warga Cilegon Terdampak Pembakaran Chandra Asri, 5 Dirawat Intensif

Asap disebut merupakan aktifitas pembangkit listrik dari steam turbin generator (STG), bukan kebocoran gas.

"Gas turbin harus tetap berjalan untuk menghasilkn listrik. Jadi litriknya tetap bekerja, memastikan lainnya berjalan dengan baik, terawat dengn baik," ujar Edi.

Edi menegaskan, Chandra Asri Pacific menjalankan dan melakukan upaya penanganannnya sesuai standar operasional prosedur (SOP) dan mematuhi aturan pemerintah.

"Itu pelajaran buat kita semua dan dalam kesempatan ini memohon maaf atas kejadian yang tentu kita semua ingin terjadi," tandas dia.

Sebelumnya, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian meminta PT Chandra Asri Pacific Tbk Ciwandan menghentikan sementara operasional pabriknya di Cilegon, Sabtu (20/1/2024).

Baca juga: Chandra Asri Klaim Bau Menyengat dari Pabrik Cilegon karena Pembakaran, Bukan Kebocoran

Permintaan itu disampaikan karena bau menyengat yang ditimbulkan dari pabrik tersebut yang mengakibatkan warga Kota Cilegon di sejumlah wilayah mengalami dampak bau dan bahkan sampai ada yang dilarikan ke rumah sakit.

Sebanyak 360 warga Cilegon mengeluhkan pusing, mual, hingga muntah dan harus mendapatkan perawatan medis di Puskesmas.

Lima orang warga masih dilakukan perawatan di Puskesmas Ciwandan dan RSUD Cilegon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com