Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hadapan Ribuan Pelajar Magelang, Jokowi Sebut Penerima PIP Bertambah

Kompas.com - 22/01/2024, 14:08 WIB
Egadia Birru,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut sebanyak 18,6 juta peserta didik akan menjadi target penerima pembiayaan pendidikan melalui Program Indonesia Pintar (PIP) tahun 2024.

"Tahun ini naik (menjadi) 18,6 juta (penerima manfaat PIP)," ujarnya di hadapan ribuan pelajar di Gor Samapta Kota Magelang, Jawa Tengah, Senin (22/1/2024).

Sampai 23 November 2023, penyaluran manfaat PIP disebut telah menyentuh lebih dari 18 juta peserta didik di seluruh Indonesia.

Baca juga: Kader PDI-P Salatiga Cegat Jokowi, Teriakkan Nama Ganjar dan Acungkan Tiga Jari

Sejak digulirkan 10 tahun lalu, setiap tahun Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) selalu menargetkan 17,9 juta pelajar SD/MI/Paket A, SMP/MTs/Paket B, dan SMA/SMK/Paket C menerima PIP.

Anggaran yang digelontorkan mencapai Rp 9,7 triliun.

Adapun penerima PIP jenjang SD/MI/Paket A mendapat bantuan Rp 450.000 per tahun. SMP/MTs/Paket B mendapat Rp 750.000 per tahun. Lalu SMA/SMK/Paket C mendapat Rp 1 juta.

Jokowi mengimbau uang PIP hanya digunakan untuk keperluan pendidikan seperti buku, seragam, dan sepatu.

"(Uang) PIP tidak perlu diambil semuanya. Diatur agar betul-betul seluruh kebutuhan sekolah bisa tercukupi," tuturnya.

Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim mengatakan, tahun ini pihaknya, melalui Pusat Pelayanan Pendidikan, menambah sasaran penerima PIP untuk jenjang SMA dan SMK masing-masing sebanyak 567.500 dan 100.000 pelajar.

"Penambahan itu dibarengi dengan peningkatan bantuan yang tadinya Rp 1 juta menjadi Rp 1,8 juta," ungkapnya.

Sementara itu, ada 1.000 peserta didik di Kota Magelang yang menjadi target penerima PIP. Terdiri atas 400 pelajar SD, 300 pelajar SMP, 150 pelajar SMA, dan 150 pelajar SMK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Caleg Terpilih di Sikka Jadi Tersangka Kasus TPPO

Caleg Terpilih di Sikka Jadi Tersangka Kasus TPPO

Regional
Soal Study Tour, Disdik Solo Tegaskan Tidak Wajib dan Harus Kantongi Izin Asita

Soal Study Tour, Disdik Solo Tegaskan Tidak Wajib dan Harus Kantongi Izin Asita

Regional
Ada 10.000 Sumur Minyak Ilegal, Kerusakan Lingkungan Ancam Muba

Ada 10.000 Sumur Minyak Ilegal, Kerusakan Lingkungan Ancam Muba

Regional
Serius Tangani Risiko Bencana dan Stunting, Gubernur Kalteng Undang Seluruh Elemen dalam Pertemuan Akbar

Serius Tangani Risiko Bencana dan Stunting, Gubernur Kalteng Undang Seluruh Elemen dalam Pertemuan Akbar

Kilas Daerah
Incar Wakil Bupati Semarang, Kades Rembes Ambil Formulir Pendaftaran lewat PDI-P

Incar Wakil Bupati Semarang, Kades Rembes Ambil Formulir Pendaftaran lewat PDI-P

Regional
Wakapolda Aceh Mendaftar Jadi Calon Bupati Aceh Tamiang

Wakapolda Aceh Mendaftar Jadi Calon Bupati Aceh Tamiang

Regional
PPDB Jateng: Ada Kuota 2 Persen untuk Anak Putus Sekolah, Batas Usia Maksimal 21 Tahun

PPDB Jateng: Ada Kuota 2 Persen untuk Anak Putus Sekolah, Batas Usia Maksimal 21 Tahun

Regional
Duo Emak-emak di Lampung 'Road Show' ke 7 Minimarket Curi Kosmetik

Duo Emak-emak di Lampung "Road Show" ke 7 Minimarket Curi Kosmetik

Regional
Lecehkan ART dan Anak Angkat, Polisi di Kayong Utara Ditahan Polda Kalbar

Lecehkan ART dan Anak Angkat, Polisi di Kayong Utara Ditahan Polda Kalbar

Regional
Gunakan Bom Ikan, 3 Nelayan Asal Kalimantan Ditangkap, Diracik Sendiri dengan Pupuk Cantik

Gunakan Bom Ikan, 3 Nelayan Asal Kalimantan Ditangkap, Diracik Sendiri dengan Pupuk Cantik

Regional
Premanisme Makin Marak, Kapolda Lampung Perintahkan Tindak Tegas

Premanisme Makin Marak, Kapolda Lampung Perintahkan Tindak Tegas

Regional
Kritik RUU Penyiaran, Akademisi Untidar Magelang: Ada Upaya Batasi Gerak-gerik Pers

Kritik RUU Penyiaran, Akademisi Untidar Magelang: Ada Upaya Batasi Gerak-gerik Pers

Regional
Maju Calon Bupati Sikka, Kensius Didimus Sebut 3 Nama untuk Jadi Pendamping

Maju Calon Bupati Sikka, Kensius Didimus Sebut 3 Nama untuk Jadi Pendamping

Regional
Alasan Muda-Tanjung Mundur dari Jalur Independen Pilgub Kalbar

Alasan Muda-Tanjung Mundur dari Jalur Independen Pilgub Kalbar

Regional
Sekolah di Bandung Barat Dilarang Keluar Kota, Pemkab Siap Beri Sanksi

Sekolah di Bandung Barat Dilarang Keluar Kota, Pemkab Siap Beri Sanksi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com