Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Daging Anjing di Solo Sudah Tiga Pekan Berhenti Berjualan karena Tak Ada Pasokan

Kompas.com - 22/01/2024, 12:53 WIB
Labib Zamani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi


SOLO, KOMPAS.com - Pedagang daging anjing di Solo, Jawa Tengah sudah sekitar tiga pekan tidak berjualan karena tidak ada pasokan.

Hal ini imbas dari penangkapan sebuah truk yang mengangkut 200 lebih ekor anjing untuk dijagal ke warung makan di Solo, Jawa Tengah.

Seorang pedagang daging anjing Solo, Agus Triyono mengaku berhenti kerena tidak ada pasokan anjing.

"Ini sudah berhenti (berjualan). Sudah berhenti tiga minggu lebih. Itu memang sudah tidak ada pasokan," kata Agus kepada Kompas.com, Senin (22/1/2024).

Baca juga: Konsumsi Daging Anjing di Jateng Tembus 13 Ribu Ekor per Bulan, Aturan Dinilai Tak Jelas

Ia mengaku mengambil anjing dari pengepul di wilayah Gemolong, Sragen. Adapun anjing tersebut didatangkan oleh pengepul dari wilayah Jawa Barat.

"Pengepulnya ngambil dari Jawa Barat," ungkap Agus yang juga koordinator paguyuban kuliner daging guk-guk atau nonpangan Solo.

Agus mengaku sudah 25 tahun berjualan daging anjing. Setiap hari warung olahan daging anjing miliknya buka pukul 11.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.

Baca juga: Efek Samping Makan Daging Anjing, Apa Saja?


Baca juga: Diduga Ada Puluhan Warung Daging Anjing di Solo, Polda Jateng Mapping dan Segera Tertibkan

Carikan solusi untuk para pedagang daging anjing

Petugas menunjukkan daging anjing yang akan dimusnahkan setelah pemilik tidak mampu menyertakan surat izin atau memulangkan daging ke tempat asalnya. Badan Karantina Indonesia Maluku memusnahkan 800 kilogram daging anjing dan dua ekor ayam dari Baubau Sulawesi Tenggara pada Jumat (24/11) karena barang-barang itu masuk tanpa surat sehingga dimusnahkan untuk menghindari penyebaran dan kontaminasi penyakit.Kompas.com/Priska Birahy Petugas menunjukkan daging anjing yang akan dimusnahkan setelah pemilik tidak mampu menyertakan surat izin atau memulangkan daging ke tempat asalnya. Badan Karantina Indonesia Maluku memusnahkan 800 kilogram daging anjing dan dua ekor ayam dari Baubau Sulawesi Tenggara pada Jumat (24/11) karena barang-barang itu masuk tanpa surat sehingga dimusnahkan untuk menghindari penyebaran dan kontaminasi penyakit.

Agus juga memiliki dua orang karyawan.

Sebelum kuliner daging anjing menjadi polemik, Agus mengaku bisa menghabiskan satu hingga dua ekor anjing setiap harinya.

Tetapi sejak pasokan anjing tidak ada, Agus memilih berhenti berjualah dan meliburkan semua karyawannya.

"Saya tidak ada pasokan otomatis berhenti. Semua karyawan berhenti semua. Kasihan saya sama karyawan saya anaknya tiga cuma mengandalkan ini. Saya bisa ngasih gajinya pas-pasan," terang dia.

Baca juga: Ada Indikasi Rabies, Ratusan Anjing Jagal di Semarang Akan Dikirim ke Bogor

Agus mengungkapkan, ada puluhan pedagang olahan daging anjing yang tersebar di Kota Solo. Mereka banyak yang berhenti karena pasokan tidak ada.

Agus berujar, pada prinsipnya pedagang daging anjing di Solo akan mengikuti aturan pemerintah, seandainya anjing dilarang untuk dijadikan bahan olahan. Tetapi mereka ingin ada solusi yang tepat dari pemerintah.

"Kalau memang mau ditutup kita tidak masalah. Cuma harus ada solusinya. Harapannya cuma itu. Kan kita juga butuh makan, untuk biaya (sekolah) anak. Harapannya cuma itu sederhana. Kita dicarikan pekerjaan tidak apa-apa," kata dia.

Baca juga: Fraksi PDI-P DPRD Solo Usulkan Gibran Mundur dari Wali Kota karena Sering Cuti Kampanye

Halaman:


Terkini Lainnya

Saat Markas OPM di Maybrat Dikuasai TNI, Sempat Terjadi Baku Tembak

Saat Markas OPM di Maybrat Dikuasai TNI, Sempat Terjadi Baku Tembak

Regional
Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Regional
Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Regional
Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Regional
Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Regional
Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Regional
Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Regional
Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Kilas Daerah
Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Regional
Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Regional
Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Regional
Soal 'Study Tour', Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Soal "Study Tour", Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Regional
Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Regional
Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Regional
Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com