Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPBD Boyolali Sebut Tak Ada Pengungsian Pasca-erupsi Gunung Merapi

Kompas.com - 22/01/2024, 11:04 WIB
Labib Zamani,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Jawa Tengah menyebut, tidak ada aktivitas pengungsian pasca-erupsi Gunung Merapi. Masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa.

Diketahui, Gunung Merapi mengalami erupsi pada Minggu (21/1/2024) pukul 14.12 WIB dengan amplitudo max 70 mm dan durasi 239.64 detik. Jarak luncur maksimal 2.400 meter ke arah barat daya.

Baca juga: Penjelasan BPPTKG soal Rentetan Awan Panas Gunung Merapi

"Tidak ada (yang mengungsi). Tidak ada dampak yang signifikan terkait dengan terjadinya erupsi," kata Kepala BPBD Boyolali Suratno dihubungi Kompas.com, Senin (22/1/2024).

Suratno menyampaikan, tanaman pertanian milik warga juga tidak ada yang rusak meski terkena dampak hujan abu material Gunung Merapi.

Menurut Suratno tidak berselang lama setelah hujan abu material Gunung Merapi turun hujan air. Sehingga abu yang menempel sayuran hilang diguyur hujan air.

"Untuk sayur mayur di Selo tidak terdampak. Di Cepogo habis (erupsi) terus hujan (air)," terang dia.

Baca juga: Erupsi Gunung Merapi, Sejumlah Wilayah di Boyolali Dilanda Hujan Abu

Sebelumnya, hujan abu vulkanik material erupsi Gunung Merapi melanda beberapa wilayah di Boyolali.

Meliputi Kecamatan Tamansari, Kecamatan Musuk, Kecamatan Cepogo, Kecamatan Boyolali, Kecamatan Mojosongo, Kecamatan Teras dan Kecamatan Sambi.

Hujan abu material erupsi Gunung Merapi tidak berlangsung lama. Meski demikian, untuk di wilayah Boyolali Kota sempat menganggu jarak pandang para pengguna jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com