Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Tersangka Pembunuh Satu Keluarga di Muba: Uang Bisnis Rp 30 Juta Tak Diberikan

Kompas.com - 01/01/2024, 17:13 WIB
Aji YK Putra,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com- Eeng Praza (43), pelaku pembantaian sadis di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan mengaku gelap mata setelah korban Heri (50) tidak memberikan uang bisnis jual beli ponsel yang mereka sepakati sebesar Rp 30 juta.

Akibatnya, Eeng pun membunuh keluarga Heri, termasuk dua orang anak Heri yang masih kecil, serta ibu kandung korban yang berusia lanjut.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Sadis Satu Keluarga di Muba Tertangkap, Ternyata Rekan Bisnis Korban

Bisnis jual beli ponsel 

Eeng mengatakan, ia bersama Heri sebelumnya telah sepakat untuk berbisnis jual beli ponsel bekas dengan modal sebesar Rp 30 juta.

Korban menjanjikan pelaku mendapatkan keuntungan sebesar 50 persen. Namun, saat akan ditagih, kata Eeng, korban ingkar janji sehingga membuat pelaku marah.

“Saya gelap mata uang Rp 30 juta untuk jual beli HP tidak diberikan. Padahal janjinya dapat keuntungan 50 persen,” kata Eeng saat berada di Mapolda Sumsel, Senin (1/1/2024).

Baca juga: Misteri Tewasnya Satu Keluarga di Muba, Mayat Ditemukan di 3 Tempat

Tewaskan satu keluarga

Menurut Eeng, korban Heri mengaku membeli ponsel bekas seharga Rp Rp 1,1 juta per unit.

Kemudian, ponsel itu akan kembali dijual Rp 1,8 juta.

Saat,tersangka Eeng hendak meminta keuntungan, korban menolak untuk memberikan sehingga mereka pun sempat terlibat perkelahian di rumah korban.

“Saya ambil kayu dan memukulnya (Heri). Kemudian ada ibunya (korban Masturo) datang ikut membantu saya pukul juga, mereka tewasnya di dalam rumah, ”ujarnya.

 Baca juga: Hasil Otopsi Jasad Satu Keluarga di Muba, Tewas karena Benda Tumpul

Tak sampai di situ, Eeng sempat menendang tubuh Heri hingga masuk ke dalam septic tank.

Lalu, ia pun melihat kedua anak korban yakni AU (5) dan MA (12) lari keluar rumah. Kedua bocah itu pun dikejar pelaku dan ikut dibunuh dengan menggunakan kayu.

“Saya takut ketahuan jadi dua anak itu saya bunuh,” jelasnya.

Masalah bisnis

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel AKBP Tulus Sinaga menjelaskan, dari hasil pemeriksaan motif pembunuhan itu sejauh ini adalah masalah uang investasi dari bisnis jual beli handphone antara korban dan pelaku.

Namun, petugas masih melakukan pengembangan terkait dugaan motif lain.

“Sejauh ini karena masalah bisnis, tapi akan terus kami kembangkan lagi,”ungkap Tulus.

Halaman:


Terkini Lainnya

Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Regional
Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Regional
Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com