KOMPAS.com - Sarmo (35), ditangkap atas kasus pembunuhan berantai dengan korban empat orang sepanjang tahun 2020 hingga 2022.
Dari empat korban, tiga di antaranya diracun dan 1 korban perempuan dicekik hingga tewas. Kasus pembunuhan berantai tersebut terungkap setelah polisi menangkap Sarmo pada 6 Desember 2023 atas kasus pencurian dengan pemberatan.
Dari hasil penyelidikan, Sarmo mengaku telah membunuh dua orang yakni Sunaryo (47), warga Jatipurno, Wonogiri dan Agung Santoso (47), Warga Klaten.
Baca juga: Pembunuhan Berantai di Girimarto Wonogiri, Jumlah Korban Bertambah Jadi 4 Orang
Jenazah keduanya ditemukan sudah dalam bentuk kerangka di Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri pada 7 Desember 2023.
Dua korban tersebut dibunuh dengan diracun menggunakan potas ke dalam minumannya.
Korban Agung Santoso pamit meninggalkan rumah pada 24 November 2021 dengan mengendarai motor. Saat itu ia pamit untuk menagih utang ke salah satu orang di Sleman, Yogyakarta.
Setelah itu Agung tak diketahui keberadaannya dan pihak keluarga sempat membuat laporan ke polisi.
Belakangan diketahui Agung dibunuh oleh Sarmo pada 24 November 2021. Saat itu Sarmo mencampur potas dalam botol air kecil yang kemudian diminum oleh Agung.
Baca juga: Usai Bunuh K, Pembunuh Berantai di Wonogiri Kirim Pesan ke Suami Korban, Sebut Korban Minta Cerai
Agung dibunuh karena dilatarbelakangi bisnisnya dengan pelaku.
Sementara korban Sunaryo dibunuh karena permasalahan gadai mobil. Sarmo yang saat itu menggadai mobilnya ke Sunaryo sebesar Rp 48 juta ditagih karena sudah jatuh tempo.
Namun Sarmo belum bisa menebusnya.
Saat bersama Sunaryo, Sarmo membeli minuman di sebuah angkringan di Kecamatan Girimarto. Lalu ia mencampur potas ke es teh milik Sunaryo.
Tubuh korban kemudian dikubur di area tempat penggergajian atau pemotongan kayu milik Sarmo. Sebenarnya, Polisi sudah mengendus kasus orang hilang ini hingga tempat penggergajian kayu itu.
"Ternyata pengakuan tersangka ditimbun serbuk kayu dan kemudian juga disiram solar untuk menghilangkan jejak," kata Kapolres Wonogiri, AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah.
Baca juga: Korban Pembunuhan Berantai Wonogiri Bertambah 2 Orang, Ada Perempuan 26 Tahun yang Dicekik Pelaku
Sebelumnya, korban Sunaryo sempat dikubur tepat di atas tempat tidur pelaku selama tiga bulan.