ACEH UTARA, KOMPAS.com– Sejumlah pengungsi korban banjir di Desa Ceubrek, Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, sampai Rabu (27/12/2023) belum mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Mereka membutuhkan bahan pangan sembilan bahan pokok (Sembako) dan obat-obatan.
Salah seorang korban banjir, Riana (45), menyebutkan, belum ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten Aceh Utara.
“Kemarin hanya ada dari calon anggota legislatif berupa telur dan mi instan,” kata Riana saat ditemui di lokasi pengungsian.
Baca juga: Sempat Terendam Banjir, Jalan Nasional di Aceh Utara Sudah Bisa Dilalui
Selebihnya, warga patungan untuk memenuhi kebutuhan makanan di lokasi pengungsian.
Dua hari terakhir, mereka masih bertahan di lokasi pengungsian. Pasalnya, rumah mereka masih terendam setinggi pinggang orang dewasa.
Selain itu, Riana berharap diberikan bantuan berupa obat-obatan untuk pengungsi.
“Mayoritas mengalami diare dan gatal-gatal,” terangnya.
Dia menyebutkan, posko sudah meminta bantuan lewat kantor camat, namun hingga kini bantuan itu belum diterima warga.
Baca juga: Bertahan Mencari Cuan di Tengah Banjir Aceh Utara
Sementara itu, Kepala Hubungan Masyarakat, Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, Muslem Arraly, belum berhasil dikonfirmasi.
Dihubungi per telepon Muslim tidak menjawab dan pesan yang dikirimkan belum dijawab hingga berita ini ditayangkan.
Sebelumnya diberitakan, 12 kecamatan di Kabupaten Aceh Utara terendam banjir.
Kecamatan itu yakni Kecamatan Dewantara, Nisam, Pirak Timu, Lhoksukon, Langkahan, Tanah Luas, Matangkuli, Samudera, Cot Girek, Geureudong Pase, Syamtalira Bayu dan Kecamatan Paya Bakong.
Lebih dari 1.500 orang mengungsi akibat banjir kali ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.