Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Harie, Pemilik Tempat Penitipan Kucing di Pontianak Kebanjiran Order Jelang Libur Nataru

Kompas.com - 24/12/2023, 17:59 WIB
Hendra Cipta,
Andi Hartik

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Sejumlah tempat penitipan hewan peliharaan kebanjiran pesanan jelang libur Natal 2023 dan tahun baru 2024.

Satu di antaranya QA Love Cat. Tempat penitipan kucing di Jalan Ujung Pandang, Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), itu kini tidak bisa menerima penitipan karena telah penuh.

“Alhamdulillah tahun ini penitipan kami sudah penuh. Bahkan banyak yang sudah booking jauh hari,” kata Harie Fitriadi, pemilik QA Love Cat kepada wartawan, Minggu (24/12/2023).

Baca juga: Heru Budi Tinjau Persiapan Misa Malam Natal di Gereja Katedral Jakarta

Harie telah menggeluti usaha ini sejak 2018. Awalnya, ia hanya membuka jasa grooming kucing.

Namun, lama kelamaan banyak konsumen merasa bingung dan bertanya soal penitipan kucing saat hendak bepergian ke luar kota.

“Maka saat itu saya mulai memberanikan diri buka tempat penitipan. Alhamdulillah sekarang masih tetap jalan,” ujar Harie.

Baca juga: Puncak Arus Mudik Nataru, 43.905 Orang Sumatera Menyeberang ke Merak

Penitipan kucing milik Harie memiliki dua kelas ruangan. Ruang biasa dan VIP yang menggunakan pendingin ruangan serta kandangnya lebih besar.

Untuk harga, kelas biasa Rp 50.000 dan VIP Rp 70.000 per hari.

“Sejak awal Desember sudah banyak yang menitipkan, ada yang sampai 30 hari,” ungkap Harie.

Selama penitipan, lanjut Harie, kandang akan dibersihkan tiga kali dalam sehari. Sementara syarat utama kucing dapat dititipkan adalah harus dalam keadaan sehat, tidak berkutu dan jamur.

“Makanan dan lingkungannya kita kontrol. Ada rutin bersihkan mata dan telinga,” ucap Harie.

Sementara itu, untuk fasilitas lain seperti grooming dan pemberian makanan khusus akan menambah biaya jasa.

“Namun jika selama penitipan kucing mengalami sakit, akan diberi vitamin,” jelas Harie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Regional
Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Regional
Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Regional
Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Regional
Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Regional
Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Regional
Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Regional
Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Regional
Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Regional
Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com