NUNUKAN, KOMPAS.com - Warga Nunukan, Kalimantan Utara, mengeluhkan kondisi Terminal Peti Kemas Pelabuhan Tunon Taka yang becek dan berlumpur setiap kali hujan turun.
Truk-truk pemuat rumput laut dan truk pembawa barang ekspedisi yang keluar masuk pelabuhan seakan menumpahkan lumpur ke jalan raya.
Sementara, bekas ban berlumpur di jalanan menjelma debu yang mencemari udara serta mengganggu pemandangan.
Sejumlah media sosial, seperti Facebook, Instagram juga tiktok, di Nunukan, tengah diramaikan complain atas keadaan tersebut.
Warganet seakan kompak beramai-ramai memprotes keadaan jalanan di areal Terminal Peti Kemas Pelabuhan Tunon Taka.
Manager Operasional PT Pelindo Nunukan Damsi tidak membantah gangguan yang disebabkan kondisi akses terminal peti kemas.
‘’Memang permasalahan tersebut, selalu terjadi setiap kali hujan turun. Perlu diketahui, jalanan di sepanjang terminal peti kemas dulunya adalah lahan reklamasi, sehingga kondisinya seperti lahan gambut. Di atas keras, bawahnya seakan akan tersimpan lumpur,’’ujarnya, ditemui, Jumat (15/12/2023).
Baca juga: 3 Bangunan di Nunukan Ludes Terbakar, Diduga Motor Isi Bensin dalam Kondisi Mesin Hidup
Saat ini, PT Pelindo Nunukan juga sedang mengerjakan revitalisasi di bagian barat terminal Tunon Taka.
Ada 4 segmen yang dikerjakan dan asumsinya proyek perbaikan akses jalan dan lapangan penumpukan dimaksud bakal rampung pada Februari 2024.
Kendati demikian, terminal peti kemas memang menjadi persoalan pelik.
PT Pelindo mengaku seringkali menimbun areal-areal berlubang yang menjadi genangan air hujan.
Namun tetap saja, batu batu besar yang digunakan sebagai timbunan amblas karena manuver alat berat reach stacker.
‘’Kami PT Pelindo Nunukan, hanya memiliki alat berat kategori heavy weight atau beban besar itu hanya satu. Jadi satu alat itulah yang selalu bolak balik dan mengakibatkan jalanan di terminal peti kemas rusak, ambles terus,’’jelasnya.
Damsi menambahkan, perlu diketahui, berat reach stacker mencapai 80 ton.
Jika ditambah dengan beban peti kemas yang diangkutnya, maka yang bolak balik menggunakan jalan akses, adalah mesin seberat kurang lebih 105 ton.