UNGARAN, KOMPAS.com - Pemilih pemula Pemilu 2024 di Kabupaten Semarang mencapai 16.070 jiwa. Dari jumlah tersebut, sebagian besar sudah melakukan perekaman E-KTP.
Kepala Disdukcapil Kabupaten Semarang, Tajudin Noor mengatakan, total ada 1.057.869 jiwa di Kabupaten Semarang.
"Untuk pemilih pemula terdeteksi ada 16.070 jiwa, dari jumlah tersebut sudah 600 jiwa yang melakukan perekaman dan sudah mencetak e-KTP," jelasnya, Jumat (15/12/2023).
Menurut Tajudin, sisa dari pemilih pemula tersebut belum melakukan pencetakan E-KTP.
"Kalau merekam sudah, belum dicetak karena belum 17 tahun. Tapi ini pemohon memang meningkat, jadi yang sekira 15.000 jiwa tersebut akan dicetak nanti di 2024, bertahap sesuai aturan dan kelahirannya," terangnya.
Baca juga: 8.229 Warga di Sikka Tak Punya E-KTP, Pemilih Pemula Terkesan Masa Bodoh
"Kalau yang untuk Pileg dan Pilpres, pencetakan E-KTP sebanyak 4.000 hingga 5.000 jiwa tersebut akan dicetak sebelum Februari 2024, sisanya sekira 14.000 jiwa untuk pemilih pemula di Pilkada, sehingga sudah bisa menggunakan hak pilih," ungkap Tajudin.
Menurut Tajudin, seiring berjalannya tahapan pemilu, perekaman dan pencetakan E-KTP mengalami peningkatan.
"Memang Disdukcapil ini kan bukan layanan dasar untuk masyarakat, tapi semua pelayanan administrasi kemasyarakatan membutuhkan E-KTP," jelasnya.
Dikatakan, untuk mensukseskan Pemilu 2024, Disdukcapil Kabupaten Semarang mengadakan program jemput bola. Di antaranya Gerakan Indonesia Sadar Administrasi (GISA) yang menurunkan petugas ke tingkatan sekolah SLTA sederajat.
"Setiap hari ada dua tim menyisir siswa yang berusia 17 tahun dan berkunjung ke desa dan lintas instansi yang banyak pemohon untuk pemilih pemula, jadi kami hadir langsung ke masyarakat," terangnya.
Selain itu ada juga Adminduk Online, sehingga calon pemohon E-KTP bisa menginput data dari mana saja dan diteruskan ke petugas.
"Kami juga mensosialisasikan Smart Aplikasi untuk efektifitas waktu dan biaya pemohon, serta memangkas calo. Pemohon langsung ke desa dan dilakukan perekaman adminduk, lalu dikirim ke Disdukcapil selanjutnya diverifikasi, setelah jadi dicetak kirim ke desa," paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.