SOLO, KOMPAS.com - Kepadatan lalu lintas di Kota Solo, Jawa Tengah, dipediksi akan meningkat selama libur Natal dan tahun baru (Nataru) 2024.
Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Solo, Kompol Agung Yudiawan mengatakan, pihaknya akan menerjunkan personel gabungan saat operasi candi kali ini.
"Kedatangan pemudik sejak libur 22 Desember 2023, akan ada kenaikan arus mudik. Kemudian, arus balik selesai liburan pada 2 Januari 2024, mulai kembali ke daerah asal," kata Kompol Agung Yudiawan saat dikonfirmasi pada Selasa (12/12/2023).
Baca juga: Jelang Libur Nataru, Dinkes DIY Minta Rumah Sakit Siapkan Layanan Tes Swab
Lima pos pengamanan akan didirikan di Tugu Makuto, Faroka, Banyuanyar, Jurug, dan Gilingan. Kemudian, pos terpadu berada di Benteng Vastenburg dekat Balai Kota Solo.
Agung menjelaskan kepadatan lalu lintas di dalam Kota Solo, nantinya juga akan terpengaruh dengan dibukanya fungsional tol Solo-Yogyakarta saat libur Nataru.
Diketahui tol sepanjang 13 km itu dibuka dari STA 0.0 di Ngasem, Colomadu hingga STA 13 di Karanganom, Klaten.
"Pastinya akan ada dampak. Kami berharap kendaraan dari timur atau barat yang mau menuju Jogja tidak perlu lagi masuk Solo, bisa mengakses jalan tol," jelasnya.
Kepadatan lalu lintas juga akan terjadi di sejumah wisata di Kota Bengawan. Di antaranya, Kebun Bintang Solo Safari, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, dan kawasan Balai Kota Solo yang dihias ornamen Nataru.
Ornamen Nataru di Kota Solo, tepatnya dipasang di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, Balai Kota hingga Pasar Gede.
"Untuk hiasan-hiasan natal yang kita pasang di Plaza Balai Kota kita buat baru. Biar masyarakat tidak bosan. Biasanya kan banyak masyarakat yang berfoto dengan hiasan-hiasan natal," ujar Ketua Pelaksana Natal Bersama 2023 Sumartono Hadinoto.
Sumartono menjelaskan pelaksaan natal bersama ini juga dengan mempertimbangkan membaiknya situasi dan kondisi pasca-pandemi.
"Serta keinginan kami untuk membantu meningkatkan ekonomi terutama UMKM. Perayaan Natal Bersama ini mengajak seluruh elemen masyarakat," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.