Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Maluku Bentuk 3 Pokja untuk Mata-matai Pelanggaran Pemilu

Kompas.com - 12/12/2023, 08:02 WIB
Priska Birahy,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bawaslu Maluku membentuk tiga kelompok kerja (pokja) untuk mengawasi pelanggaran Pemilu 2024.

Pokja itu adalah pokja masa kampanye yaitu Pokja kampanye, netralitas ASN, dan Pokja ujaran kebencian atau isu-isu negatif.

Hal itu dia sampaikan Ketua Bawaslu Maluku, Subair, usai kegiatan Ngopi Bareng Stakeholde Dalam Rangka Penguatan Kelembagaan Melalui Dukungan Eksternal Ormas, OKP, dan BEM di Biz Hotel Ambon, Senin (11/12/2023) sore.

Baca juga: Partai Garuda Minta Maaf karena Catut Nama Warga Maluku Jadi Caleg

“Dari Pokja tersebut kemudian dibentuk posko-posko pengaduan pelaporan dugaan keterlibatan ASN, TNI, Polri, kemudian ada posko pengaduan isu-isu negatif yang nanti meliputi penyebaran informasi hoaks di media sosial, ujaran kebencian dan sebagainya,” sebutnya.

Pokja itu diharpakan bertugas mengawasi jalannya penyelenggaraan pemilu. Khususnya memantau ada tidaknya pelanggaran.

Apalagi 63 hari menjelang pemilu, Bawaslu Maluku sudah menerima laporan pelanggaran dan menggelar dua sidang pada Senin (11/12/2023).

Untuk itu, dia meminta keterlibatan semua pihak. Tak hanya masyarakat, tapi juga OKP Ormas hingga BEM yang hadir dalam kegiatan itu untuk turut menjadi pengawas partisipatif.

Apa pun temuannya, segera lapor ke bawaslu. Syaratnya pun mudah. Bukti sederhana pun dapat disertakan bersama laporan untuk ditindaklanjuti Bawaslu.

Baca juga: Beredar Video Caleg PDI-P Bagi-bagi KIP di Kabupaten Semarang, Bawaslu: Tak Ada Pelanggaran

“Bisa berupa laporan lengkap meliputi syarat materiil dan formil serta laporan yang sifatnya informasi awal."

"Jadi laporan tidak harus lengkap. Bisa misalnya video saja, nanti akan kami telusuri. Bisa juga berupa berita-berita di media dan akan kami telusuri. Tapi tentu semakin lengkap akan semakin bagus karena pasti prosesnya lebih cepat,” jelasnya.

Pada kesempatan itu, Bawaslu Maluku juga meminta OKP, Ormas pun BEM menjadi mata-mata mengawasi pemilu berjalan transparan.

Menurut Subair, Bawaslu tidak dapat bekerja sendiri. Elemen masyarakat yang telah terliterasi dengan baik diharapkan jadi agen pengawas yang baik di lapangan.

“Organisasi kepemudaan (OKP), organisasi kemasyarakatan (Ormas) maupun mahasiswa adalah mata-mata yang memiliki potensi untuk ikut awasi Pemilu secara baik."

"Karena mereka memiliki pengetahuan yang baik pula, miliki basis masa yang jelas. Jika itu bergerak, saya yakin potensi pelanggaran makin kecil,” sebut Subair.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peringati 'Mayday 2024', Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Peringati "Mayday 2024", Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Regional
Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Regional
Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Regional
Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Regional
Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Regional
Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat 'Take Off' Cuacanya Normal

Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat "Take Off" Cuacanya Normal

Regional
Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Regional
Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Regional
Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Regional
Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Regional
Kronologi Bayi 1,5 Bulan Tewas Dianiaya Ayah Berusia Muda di Empat Lawang

Kronologi Bayi 1,5 Bulan Tewas Dianiaya Ayah Berusia Muda di Empat Lawang

Regional
Kronologi Menantu Aniaya Mertua di Banyuasin, Dendam Ditolak Rujuk Mantan Istri

Kronologi Menantu Aniaya Mertua di Banyuasin, Dendam Ditolak Rujuk Mantan Istri

Regional
Orang Tua Tak Tahu Putri Kecilnya Jadi Korban Cabul, Terungkap Saat Bertamu ke Rumah Saudara

Orang Tua Tak Tahu Putri Kecilnya Jadi Korban Cabul, Terungkap Saat Bertamu ke Rumah Saudara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com