KOMPAS.com - Jembatan Kahayan adalah ikon Kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah.
Sesuai namanya, Jembatan Kahayan membentang di atas Sungai Kahayan yang memisahkan Kota Palangkaraya dengan daerah di seberangnya.
Pembangunan Jembatan Kahayan dimulai pada tahun 1995 dan selesai pada tahun 2001.
Peresmian Jembatan Kahayan dilakukan pada 13 Januari 2022 oleh Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri.
Baca juga: Wisata Susur Sungai Kahayan: Daya Tarik, Biaya, dan Rute
Jembatan Kahayan ini memiliki panjang 640 meter dan lebar 9 meter, serta terdiri dari 12 bentang dengan bentang khusus sepanjang 150 meter pada alur pelayaran.
Uniknya, Jembatan Kahayan menjadi satu-satunya jembatan rangka baja di Indonesia yang digantung di bawah pelengkung baja sepanjang 150 meter tersebut.
Baca juga: Tarif dan Jadwal DAMRI Rute Palangkaraya-Pelabuhan Bahaur
Sebelum Jembatan Kahayan berdiri, masyarakat sekitar memanfaatkan perahu atau feri penyeberangan ketika hendak menuju Kota Palangkaraya.
Jembatan ini kemudian berfungsi menghubungkan pusat Kota Palangkaraya dengan Kelurahan Pahandut Seberang dan sejumlah kabupaten di DAS Barito serta kabupaten terdekat.
Beberapa wilayah yang aksesnya lebih mudah setelah berdirinya jembatan di antaranya, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Barito Selatan, Barito Timur, Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Barito Utara hingga Kalimantan Selatan.
Keberadaan Jembatan Kahayan kemudian menjadi penghubung antar kabupaten di DAS Barito, sekaligus penghubung ruas jalan Trans Kalimantan poros tengah.
Sebagai fasilitas jalan yang memiliki peran penting, inspeksi Jembatan Kahayan juga dilakukan secara berkala.
Hal ini pernah dilakukan pada tanggal 27 - 31 Juli 2022, dengan beberapa tahapan kegiatan inspeksi.
Kegiatan tersebut meliputi pemeriksaan visual jembatan untuk mengetahui kondisi jembatan Kahayan secara visual, pemeriksaan baut untuk mengetahui kekencangan baut pada struktur rangka jembatan, serta pemeriksaan Non-Destructive Test (NDT) yang meliputi Ultrasonic Pulse Velocity Test dan Hammer untuk mengetahui homogenetias mutu dan kerapatan beton di lapangan.
Kemudian dilakukan juga pengujian dinamik untuk mengetahui perilaku dinamik struktur rangka jembatan (frekuensi alami dan redaman), pengujian gaya kabel untuk mengetahui tegangan kabel dan struktur, pengujian ketebalan cat untuk mengetahui tingkat ketebalan cat pada titik-titik yang terindikasi rawan saat terjadi karat.
Inspeksi Jembatan Kahayan dilakukan untuk memastikan kelaikan jembatan agar aman untuk digunakan oleh masyarakat.
Sumber:
mmc.kalteng.go.id
banjarmasin.tribunnews.com
kkjtj.pu.go.id
binamarga.pu.go.id