Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum TNI Pembunuh Imam Masykur Divonis Penjara Seumur Hidup, Pengacara: Kami Harap Bisa Banding

Kompas.com - 11/12/2023, 18:35 WIB
Masriadi ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Tim pengacara kasus pembunuhan terhadap Imam Masykur, warga Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, berharap Oditur Militer II-07 Jakarta melakukan banding atas vonis hakim terhadap tiga pelaku pembunuhan itu.

Mereka adalah Praka Riswandi Manik dari satuan Pasukan Pengaman Presiden, Praka Heri Sandi dari Direktorat Topografi Angkatan Darat dan Praka Jasmowir dari Kodam Iskandar Muda.

Ketiganya divonis majelis hakim Pengadilan Militer II-08 Jakarta, penjara seumur hidup dan dipecat dari dinas militer, Senin (11/12/2023). Vonis itu lebih ringan dibanding tuntutan oditur militer yaitu hukuman mati dan dipecat dari dinas militer.

Baca juga: Hotman Paris: Pembunuhan Imam Masykur Harus Gunakan Pasal 340, Pembunuhan Berencana

Ridwan Hadi, salah seorang pengacara mendampingi keluarga Imam Masykur yang tergabung dalam 011 Hotman Paris Hutapea dihubungi per telepon menyebutkan, tim kuasa hukum berharap oditur militer melakukan banding atas putusan itu.

“Kita harap, demi rasa keadilan, oditur militer banding. Karena tidak sesuai dengan tuntutan yaitu hukuman mati,” kata Ridwan Hadi.

Pengacara senior di Aceh itu menyebutkan, oditur militer memiliki waktu 14 hari untuk menentukan sikap atas vonis yang dijatuhkan hakim.

Baca juga: Oknum Paspampres Pembunuh Imam Masykur Divonis Penjara Seumur Hidup

 

Sedangkan oditur militer di Jakarta mengaku masih berpikir untuk sikap selanjutnya dan mempelajari berkas vonis hakim tersebut.

“Kami harap, bisa dilakukan banding. Agar diberi hukum maksimal dan menjadi efek jera bagi ketiga pelaku,” pungkasnya.

Sedangkan Yuni Maulida, kekasih Imam Masykur, belum memberikan respons.

“Nanti saya jawab ya. Ini baru selesai persidangan dan dalam perjalanannya,” pungkasnya.

Sebelumnya Imam Masykur, penjual obat di Jakarta dibunuh secara keji oleh ketiga oknum militer tersebut.

Mereka menculik Imam lalu menyiksanya dengan meminta tebusan pada keluarga sebesar Rp 50 juta. Tebusan itu tidak dipenuhi dan jasad Imam ditemukan di sebuah sungai di Sumedang.

Belakangan Pom TNI AD menahan ketiganya dan kasus ini menjadi perhatian publik di tanah air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com