Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ganjar Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Kompas.com - 02/12/2023, 18:53 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

ENDE, KOMPAS.com - Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo mengunjungi rumah pengasingan Presiden Pertama Indonesia, Soekarno atau Bung Karno di Jalan Perwira, Kelurahan Kota Raja, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (2/12/2023).

Selain bagian dari safari politik, kunjungan ke Rumah Pengasingan Bung Karno juga adalah janji Ganjar saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.

Ganjar tampak mengenakan baju hitam dan celana panjang. Ia juga didampingi para politisi dari partai pendukung.

Baca juga: Di Ende, Ganjar Minta Pendukung Tak Sakiti Perasaan Orang Lain

Setibanya di sana Ganjar kemudian menanggalkan sepatunya, lalu diganti dengan sandal jepit.

Ia bersama Bupati Ende, Djafar Achmad berjalan menuju sumur yang dulu digunakan Bung Karno.

Di situ Ganjar kemudian membasuh mukanya dengan air sumur, lalu membasahi rambut, dan kaki. Ia juga sempat berdoa di depan sumur Bung Karno.

"Airnya masih segar, jernih," ucap mantan Gubernur Jawa Tengah ini.

Di rumah tempat pengasingan Bung Karno, Ganjar melihat berbagai peninggalan. Sudut demi sudut rumah itu ia amati.

"Setiap kita ke Ende, pasti kita ke rumah pengasingan Bung Karno. Dan di sinilah, selama kurang lebih 4 tahun, Bung Karno ada di sini,” kata Ganjar.

Dalam kesempatan itu Ganjar juga merasakan bagaimana Pancasila terlahir melalui perjuangan pendiri bangsa yang tidak mudah. Dasar negara yang terwujud penuh dengan semangat dan nasionalisme tinggi.

Menurutnya sebagai anak bangsa wajib menghargai Pancasila. Sehingga pemikiran yang ditorehkan Bung Karno dalam renungannya benar-benar bisa terapkan.

"Caranya bagaimana? Jangan korupsi, jangan kolusi dan jangan nepotisme. Karena di sinilah pahlawan kita menyerahkan seluruh harta, nyawa, tenaga, pikiran, semuanya untuk kesejahteraan bangsanya. Kita harus menghormati mereka," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Regional
Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Regional
Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com