KOMPAS.com - H (10), bocah sekolah dasar di Mendawai Seberang, Kotawaringin Barat (Kobar), Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) tewas dimangsa buaya di Sungai Arut pada Sabtu (25/11/2023) sekitar pukul 10.15 WIB.
Jasad korban sempat berada di dalam mulut buaya selama sembilan jam. Selai itu sempat terekaman buaya tersebut membawa jasad korban ke dalam sungai.
Sabtu siang, buaya tersebut berhasil dilumpuhkan oleh warga dengan cara disetrum. Pada pukul 13.20 WIB, buaya yang mati itu berhasil ditarik ke darat.
Oleh warga, perut buaya betina tersebut dibelah, namun tubuh H tak ditemukan. Atas permintaan keluarga korban, bangkai buaya itu diamankan di dekat kediaman korban dan dikubur pada Sabtu jelang malam hari.
Baca juga: Kronologi Bocah 10 Tahun Diterkam Buaya Saat Mandi di Sungai Arut, Kalimantan Tengah
Sementara petugas dibantu warga terus mencari jasad korbann
Pada Sabtu malam sekitar pukul 20.32 WIB, jasad H ditemukan tak jauh di lokasi kejadian. Tepatnya di Mendawai Seberang, Pangkalan Pun, Kobar.
"Korban ditemukan tidak jauh dari lokasi buaya tersebut melepaskan jenazah," jelas Plt Sekretaris Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP-Damkar) Kobar.
Menurut Dwi Agus, jasad korban ditemukan oleh warga menggunakan jaring. Usai ditemukan, jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka untuk dilakukan pemulasaraan.
Sementara itu isak tangis keluarga pecah menyambut kepulangan H yang sudah tak bernyawa.
Baca juga: Ada Buaya di Permukaan Sungai, Jasad Bocah 10 Tahun yang Tenggelam Masih Belum Bisa Dievakuasi
Terkaman buaya yang menewaskan H membekas dalam ingatan dua sahabat H yakni A dan F. Bahkan kedua anak yang masih berusia 10 tahun itu mengaku masih trauma untuk mandi di Sungai Arut.
F sendiri mengaku sempat jatuh sakit setelah melihat kejadian yang menimpa sahabatnya, H.
"Sempat tidak sekolah satu hari," ujar F kepada Tribunkalteng.com saat ditemui di kediamannya RT 5 Mendawai Seberang, Kotawaringin Barat, Rabu (29/11/2023).
F yang ditemani ayah dan ibu kandungnya menceritakan kejadian tersebut. Menurutnya, H sempat berteriak minta tolong dan ia mengira kaki H dalam kondisi kram.
"Saya kira dia kram," kata F.
Baca juga: Perbaiki Pipa Mesin Pompa Air di Pinggir Sungai, Wanita di Kotabaru Tewas Diterkam Buaya
Saat itu F langsung berteriak meminta tolong kepada keluarganya. Hal tersebut dibenarkan T (47), ibu kandung F.