KOMPAS.com - Mantan Bupati Tangerang Periode 2013-2018 dan 2018-2023 Ahmed Zaki Iskandar sukses menggagas penyelesaian tata kawasan pesisir di Tangerang melalui upaya penanaman mangrove secara berkelanjutan di lahan seluas 26,9 hektar (ha) di Pantai Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.
Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya produktivitas usaha tambak karena kualitas air yang membaik hingga munculnya satwa langka, seperti kepiting horseshoe dan belangkas.
"Kami lakukan penanaman mangrove secara konsisten. Apabila penanaman ini sifatnya inkonsistensi maka akan menyebabkan abrasi," kata pria yang akrab disapa Bang Zaki dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (28/11/2023).
Bang Zaki yang juga Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Fraksi Golkar Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta mengatakan, pemberdayaan ekonomi menjadi kunci untuk mengentaskan kemiskinan bagi masyarakat di pesisir pantai.
Salah satu inovasiadal yang berhasil dicetuskan Bang Zaki saat menjabat sebagai Bupati Tangerang adalah Ketapang Urban Aquaculture.
Ketapang Urban Aquaculture kini dijadikan obyek wisata masyarakat dan sumber mata pencaharian baru bagi masyarakat pesisir, seperti rumah makan atau kafe.
Baca juga: Kapal Interceptor dari Coldplay Diterima Pemkab Tangerang, Bang Zaki Ingin Ada Transfer Teknologi
Pencapaian tersebut memperoleh apresiasi dari Partnerships in Environmental Management for the Seas of East Asia (PEMSEA) Network of Local Government (PNLG) dan negara-negara Asia Timur. Selain itu, Bang Zaki dipercaya sebagai konsultan pembangunan kawasan pesisir bagi anggota PEMSEA.
"Tata kelola yang baik di kawasan pesisir bukan hal yang mudah dan memerlukan konsistensi. Hal ini mampu menyadarkan masyarakat, bahwa laut dan pesisir adalah satu kesatuan yang mampu menghadirkan kehidupan yang lebih baik," tutur Bang Zaki.
Bang Zaki menjelaskan, produktivitas tambak udang dan bandeng di pesisir sempat menurun karena kualitas air buruk yang mengakibatkan stunting pada komoditas tersebut.
"Pada 1980-1990, produktivitas tambak udang dan bandeng sangat menurun. Kemudian, pada 1990, beralih ke tambak bandeng hingga tahun 2000. Karena kondisi air yang buruk, banyak bandeng yang mengalami stunting. Namun, sejak diterapkannya upaya pada 2014, kondisinya terus membaik hingga sekarang," jelas Bang Zaki.
Baca juga: Pemkab Tangerang Terima Bantuan Kapal Neon Moon II dari Coldplay, Launching 1 Januari 2024
Keberhasilan kawasan Ketapang menjadikan Ketapang sebagai inspirasi bagi PEMSEA. Pembangunan terintegrasi di Desa Ketapang juga menjadi rujukan bagi negara-negara anggota PEMSEA PNLG.
Tak hanya itu, Bang Zaki juga membangun saluran pipa komunal untuk Perusahaan Daerah Air Minuman (PDAM) di daerah pesisir Jakarta. Hal ini karena, kondisi permukaan tanah dapat menurun apabila penggunaan air tanah dilakukan secara terus-menerus.
"Tanah akan terus menurun karena penggunaan airnya berlebihan. Oleh karena itu, kami lakukan pembangunan pipa komunal untuk mengurangi penggunaan air tanah, sehingga tercipta sumber air bersih yang mudah diakses oleh masyarakat," terang Bang Zaki.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah berupaya dalam mencegah masuknya air laut ke permukiman warga.
Namun upaya tersebut dinilai belum efektif, karena kerusakan yang ditimbulkan oleh masuknya air laut. Terlebih, pembangunan tanggul pangai atau national capital integrated coastal development (NCICD) saat ini belum rampung.
Baca juga: Hibah Sanitren dari Pemkab Tangerang ke 700 Ponpes Capai Target RPJMD