Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solusi Atasi "Jam Kosong", Siswa SMP di Purworejo Ciptakan Robot Pengganti Guru Berbasis AI

Kompas.com - 23/11/2023, 12:54 WIB
Bayu Apriliano,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Siswa SMP Negeri 39 Purworejo yang berlokasi di Desa Sudorogo, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah (Jateng), berhasil menciptakan robot pengganti guru.

Robot yang berbasis artificial intelligence (AI) ini diciptakan untuk memastikan pembelajaran tetap berlangsung saat guru berhalangan hadir di kelas. Sehingga tak ada lagi "jam kosong" karena tak ada guru.

Kepala Sekolah SMPN 39, Prastowo Widagdo mengatakan, robot itu diberi nama Robot Pintar Pengganti Guru atau Robotar Tiru. Robot tersebut diciptakan oleh sembilan siswa yang tergabung dalam ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR).

Baca juga: Inovasi Pak Keling Milik Pemkot Pematang Siantar Bantu Percepat Layanan Adminduk bagi Penyandang Disabilitas

Sembilan siswa tersebut adalah Avinatus Solichah, Navasya Najwa Najelina, Defara Aisha Nanda Triyanto, Khasanatul Rohmah, Mufidatus Solihah, Septya Rahayu, Muhamad Faisal Dzakwaan, Rangga Manabah Warih Asmoro, dan Octaviani Nur Rahmawati.

"Ini terinspirasi oleh keinginan untuk memastikan kelangsungan pembelajaran yang tak terganggu meskipun guru tidak hadir," kata Prastowo Widagdo dalam keterangan resminya Kamis (23/11/2023).

Melalui bimbingan guru Silawati, kesembilan siswa membuat Robotar Tiru selama dua bulan. Robot tersebut dibuat dari bahan besi dan barang-barang bekas yang diolah.

Robotar Tiru berbiaya Rp 2 juta itu juga dilengkapi dengan fitur-fitur yang membuatnya unggul dan bisa dimanfaatkan di kelas.

"Bagian kepala Robotar Tiru dilengkapi dengan CCTV untuk memantau aktivitas siswa di kelas. Sementara sound system yang terintegrasi memungkinkan pengajaran lebih interaktif," jelas Prastowo.

Selain itu, tambah Prastowo, Robotar Tiru juga dilengkapi dengan kecerdasan buatan (AI) yang tertanam dalam robot ini. Sehingga, robot memungkinkan untuk diajak berdiskusi oleh siswa dalam proses pembelajaran.

Menurutnya dengan adanya Robotar Tiru maka proses pembelajaran tidak terhenti saat guru tak bisa hadir. Bahkan bisa menjadi lebih menarik dan interaktif.

"Siswa bisa berdiskusi dengan Robotar Tiru, mengajukan pertanyaan, serta belajar dari penjelasan yang diberikan," imbuhnya.

Baca juga: Inovasi Petani di Tasikmalaya Manfaatkan Gravitasi agar Tetap Bisa Panen Saat Kemarau

Prastowo menyebut, inovasi yang dilakukan anak didiknya masih harus disempurnakan lagi karena masih sangat sederhana Meski begitu ia bangga terhadap pencapaian para siswa tersebut.

Para siswa tidak hanya menunjukkan kreativitas dalam merakit robot, tetapi juga inovasi untuk mencari solusi. 

Bagi Prastowo, prestasi mereka tidak hanya merupakan kebanggaan bagi SMPN 39, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak sekolah lain.

"Karya luar biasa ini menunjukkan bahwa dengan semangat pantang menyerah walau di daerah pinggiran dan keinginan untuk berkontribusi. Generasi muda memiliki potensi besar untuk merubah dunia pendidikan menjadi tempat yang lebih baik melalui inovasi dan kreativitas mereka," tandas Prastowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com