Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecamatan Ini Menjadi Daerah dengan Kasus KDRT Paling Banyak di Kota Semarang

Kompas.com - 17/11/2023, 10:42 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


SEMARANG, KOMPAS.com - Kecamatan Semarang Timur menjadi daerah dengan angka kekerasan paling banyak di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Berdasarkan data ASIK PAK yang merupakan kanal resmi Pemerintah Kota Semarang menyebut jika angka kekerasan di daerah tersebut mencapai 41 kasus.

Mayoritas, bentuk kekerasan didominasi oleh kategori kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan 27 kasus dan kekerasan terhadap anak (KTA) dengan 10 kasus.

Angka kekerasan di Kota Semarang tersebut dihitung sejak 1 Januari 2023 hingga 16 November 2023.

Baca juga: Cerita Husna Hampir Tak Bisa Ikut Tes CPNS di Semarang, Baju Basah Kuyup Diguyur Hujan Deras

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menegaskan jika perlindungan perempuan dan kepedulian terhadap anak merupakan pilar penting yang harus diperhatikan.

Ita, sapaan akrabnya mengatakan, misi daerah yang dipimpinnya adalah Kota Semarang hebat berlandaskan Pancasila dalam bingkai NKRI yang ber-Bhineka Tunggal Ika.

Menurut dia, misi tersebut mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan produktif.

Termasuk, pemenuhan hak dasar perlindungan kesejahteraan sosial serta hal asasi manusia (HAM) bagi masyarakat secara berkeadilan.

"Lahirlah program pengarusutamaan gender, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak. Juga kota ramah anak, musrenbang perempuan, penguatan peran PKK, layanan perlindungan perempuan dan anak, serta Semarang kota inklusif," kata Ita, dalam keterangan resminya, pada Jumat (17/11/2023).

Ita menambahkan, dari dasar tersebut kemudian regulasi menjadi dasar atau fondasi kebijakan-kebijakan yang berjalan dengan baik.

Salah satunya dengan diterbitkannya Peraturan Daerah (Perda), Peraturan Wali Kota (Perwal) dan Surat Edaran (SE) tentang Pengarusutamaan Gender di Kota Semarang.

Baca juga: Keluh Panitia CPNS di Semarang, Celananya Dipinjam Peserta Tapi Tak Dikembalikan

"Bahkan, belum lama ini perda perlindungan dan pemberdayaan perempuan sudah disahkan oleh DPRD Kota Semarang. Ini berkat semua stakeholder dan tim bergerak bersama," ujar dia.

Adapun sejumlah inovasi-inovasi keberpihakan terhadap perempuan dan anak.

Satu di antaranya yaitu, Aplikasi Sistem Informasi dan Komunikasi Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak (ASIK PAK).

"Aplikasi ini membuat kami tahu data kekerasan terhadap perempuan dan anak, inovasi ini belum sepenuhnya, tetapi niat kami akan selalu membuat berkelanjutan bahkan perbaikan ke depannya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Regional
[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

Regional
Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Regional
Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com