BATAM, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Batam memperkirakan ada lebih dari satu kasus orang yang terjangkit cacar monyet atau Mpox di Kota Batam, Kepulauan Riau.
Dugaan itu muncul setelah ditemukannya satu kasus positif cacar monyet, dan kemudian dibandingkan dengan statistik data penduduk di daerah lain yang terjangkit virus cacar monyet.
"Dugaan kita di Batam berdasarkan statistik penduduk dengan penduduk 1,2 juta orang, paling tidak dapat enam kasus sebenarnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi, Rabu (15/11/2023) kemarin.
"Dugaan potensi yang lain, karena yang terjangkit ini pasti sama yang sudah terkena."
"Data hitungan itu kita perbandingan dengan DKI Jakarta kan tidak mungkin satu kasus saja, pasti ada saling kontak," ujar Didi seperti diberitakan Antara.
Baca juga: Seorang Warga Batam Dilaporkan Terjangkit Cacar Monyet
Di Batam, kata Didi, saat ini sudah ditemukan satu kasus positif cacar monyet yang menjangkit seorang pemuda berusia 23 tahun.
Dari kasus tersebut, masih terus dilakukan penelusuran untuk mencari tahu kemungkinan ada orang yang tertular. Penelusuran dilakukan kepada orang-orang terdekat dengan pasien positif itu.
"Kami juga sudah melakukan kontak ke keluarga pasien dan mereka tidak ada ditemukan penyakit atau gejala yang serupa, mungkin dia nggak ada kontak sama keluarganya."
"Pasien juga tak memiliki riwayat perjalanan ke luar daerah maupun keluar negeri,” kata dia.
Didi meminta masyarakat agar tidak panik atas temuan kasus cacar monyet tersebut.
Baca juga: Pasien Cacar Monyet di Cirebon Punya Riwayat Perjalanan ke Luar Kota
Ia mengatakan masyarakat cukup tidak berkontak langsung dengan terduga pasien cacar monyet. "Seperti berpelukan hingga berhubungan badan,” ujar dia.
Untuk gejala yang ditimbulkan jika terkena cacar monyet secara umum seperti cacar air.
Namun bedanya, cacar monyet ini muncul paling banyak di bagian muka hingga telapak tangan dan telapak kaki.
"Kalau cacar air biasa tidak sampai tangan dan kaki. Gejala lainnya seperti mengalami demam hingga pegal-pegal," sebut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.