Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Penyakit Gondongan Marak Terjadi, Kadis Kesehatan Pematang Siantar Minta Anak-anak Divaksin MMR

Kompas.com - 08/11/2023, 20:42 WIB
F Azzahra,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kota Pematang Siantar Irma Suryani mengatakan pihaknya telah menyikapi maraknya penyakit gondongan yang melanda anak-anak di Kota Pematang Siantar.

Gondongan merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus gondongan dengan kategori paramyxovirus. Penyakit ini dimulai dengan gejala ringan, seperti sakit kepala, demam, dan kelelahan yang dapat mengakibatkan pembengkakan parah para kelenjar ludah (parotitis).

Irma menerangkan, gondongan merupakan penyakit umum yang menyerang anak-anak. Penyakit ini mulai berkurang sejak pemberian vaksin gondongan pada 1967.

Namun, wabah penyakit gondongan masih ada, terutama pada orang-orang yang melakukan kontak dekat dalam jangka waktu lama.

Oleh karena itu, Irma meminta masyarakat agar melakukan vaksin campak-gondong-rubea (MMR) terutama pada anak-anak sebagai bentuk perlindungan melindungi anak-anak dari penyakit ini. Pasalnya, penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi apabila kondisinya semakin parah.

Sebagai informasi, gondongan menyerang anak-anak berusia 2 hingga 12 tahun yang belum menerima vaksin gondongan.

Namun, remaja dan orang dewasa bisa terkena juga meski sudah divaksinasi. Hal ini terjadi karena berkurangnya kekebalan terhadap vaksin setelah beberapa tahun.

Baca juga: Walkot Susanti Pastikan Pemkot Pematang Siantar Siapkan Dana Hibah Rp 38.4 Miliar untuk Pilkada 2024

Adapun cara terbaik untuk melindungi penyakit ini, yakni dengan mendapatkan vaksinasi yang lengkap.

Gejala awal gondongan cenderung ringan, sehingga penyakit ini sulit dideteksi apabila sudah terinfeksi.

“Gejalanya juga tidak langsung muncul. Masa inkubasinya berkisar antara tujuh hingga 25 hari,” kata Irma dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (8/11/2023).

Adapun gejala gondongan ringan, antara lain, demam, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, dan kehilangan selera makan. Beberapa hari kemudian, pembengkakan kelenjar parotis yang menyakitkan mungkin terjadi.

Adapun kelenjar parotis adalah kelenjar ludah yang terletak di antara telinga dan rahang.

"Pembengkakan yang disebut parotitis, bisa terjadi pada satu atau kedua sisi wajah. Tanda klasik penyakit gondongan ini terlihat seperti 'pipi tupai' karena pipi menggembung dan rahang membengkak. Parotitis terjadi pada lebih dari 70 persen kasus penyakit gondongan,” terang Irma.

Baca juga: Pemkot Pematang Siantar Targetkan Nilai SAKIP B, Kemenpan-RB Apresiasi dan Beri Pendampingan

Irma menambahkan, banyak virus dan bakteri berbeda yang dapat menyebabkan parotitis. Jadi tidak selalu tertular virus gondongan.

Orang yang terinfeksi, sambungnya, dapat menyebarkan virus gondongan melalui bersin, batuk atau berbicara, berbagi benda yang mengandung air liur terinfeksi, seperti mainan, cangkir, dan peralatan makan; serta berolahraga, menari, berciuman, atau berpartisipasi dalam aktivitas lain yang melibatkan kontak dekat dengan orang lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Regional
Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Regional
Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Regional
Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Regional
Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Regional
Kepala Bayi Terpisah Saat Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Kepala Bayi Terpisah Saat Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Regional
Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Regional
Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Regional
Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Regional
Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Regional
WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

Regional
25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com