Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banten Mulai Diguyur Hujan, Pj Gubernur Minta Warga Waspadai Banjir dan Longsor

Kompas.com - 05/11/2023, 14:17 WIB
Rasyid Ridho,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Mukrabar, meminta masyarakat mewaspadai terjadinya bencana hidrometeorologi pada musim hujan

Bencana hidrometeorologi basah tersebut seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin puting beliung.

Permintaan itu disampaikan karena wilayah tanah para jawara sudah mulai diguyur hujan setelah berbulan-bulan kemarau karena dampak El Nino.

Baca juga: Inovasi Siswa SMK di Bantul, Buat EWS Banjir lalu Dihibahkan ke Masjid

"Kita mewaspadai saat musim hujan. Setelah beberapa lama tidak turun hujan, tanah menjadi retak memungkinkan longsor, bencana banjir, dan bencana lainnya," kata Al Muktabar kepada wartawan di Kota Serang, Minggu (5/11/2023).

Untuk menghadapi musim hujan, Al Muktabar telah menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten untuk melakukan persiapan baik peralatan dan pemetaan daerah rawan bencana.

"BPBD (sudah diinstruksikan) melakukan pemetaan daerah rawan bencana. Seperti di Lebak dan Pandeglang," ujar Muktabar.

Baca juga: Cerita Pengendara Ikut Uji Emisi di Banten, Takut Terjaring Razia di Jakarta

Pemprov Banten, sambung Al Muktabar, telah menyiapkan anggaran belanja tak terduga (BTT) untuk menghadapi musim hujan.

Di sisi lain, Al Muktabar meminta masyarakat mempersiapkan diri menghadapi musim hujan, dengan membersihkan lingkungan seperti selokan atau drainase yang tersumbat sampah.

"Kabel listrik harus diperhatikan, selokan harus dibersihkan supaya nanti air saat hujan bisa lancar," kata dia.

Kepala Pelaksana BPBD Banten, Nana Suryana mengatakan, telah melakukan pemetaan dan mitigasi bencana musim hujan.

"Kita akan siap siaga menghadapi musim hujan, daerah-daerah rawan bencana telah dilakukan pemetaan," kata Nana.

Berdasarkan data BPBD Banten, ada 125 kecamatan berpotensi banjir sepanjang musim hujan. 

Adapun 125 kecamatan rawan banjir dengan rincian di Kabupaten Tangerang sebanyak 22 kecamatan, Kabupaten Serang 19 kecamatan, Pandeglang 20 kecamatan, dan Lebak 28 kecamatan.

Kemudian, untuk di Kota Tangerang sebanyak 13 kecamatan, Kota Cilegon sebanyak 7 kecamatan, Kota Serang 3 kecamatan, dan Kota Tangerang Selatan 13 kecamatan.

Sedangkan daerah rawan longsor terjadi di wilayah Kabupaten Pandeglang 12 kecamatan, Lebak 14 kecamatan, Kota Serang satu kecamatan  Kabupaten Serang dua kecamatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com