BUTON SELATAN, KOMPAS.com – La Ode Nasarudin, orangtua dari JM, siswa SMP di Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, melaporkan oknum guru inisial WN ke polisi, Selasa (25/10/2023).
Oknum guru inisial WN diduga menganiaya JM (14) di dalam kelas hingga korban mengalami luka di bagian pipi.
“Ini tentang kasus penganiayaan, awalnya itu bulan lalu, gurunya pukul (JM) sampai jatuh giginya. Kedua ini, guru memukul di pipinya dengan alasannya tidak melengkapi catatannya, dipukul dengan kayu ada benjolan di pipinya,” kata La Ode Nasrudin, Rabu (25/10/2023).
Baca juga: Siswa SMP di Buton Selatan Dipukul Guru hingga Giginya Copot karena Catatan Tidak Lengkap
Pemukulan ini terjadi pada Senin (23/10/2023), di mana saat itu terjadi proses belajar, para siswa kemudian disuruh untuk menyelesaikan catatannya.
Namun korban tidak menyelesaikan tugas tersebut, sehingga diduga oknum guru tersebut meluapkan kekesalannya dengan memukul korban dengan kayu.
La Ode Nasrudin mengaku sudah bertemu dengan pihak sekolah, dan pihak sekolah meminta damai, namun ia tetap memilih untuk melaporkan peristiwa tersebut ke polisi.
“Saya tidak terima dengan perlakuan guru, saya sebagai orangtua siswa tidak terima alasannya. Ini sudah berulang kali,” ujarnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Buton, Iptu Busrol Kamal, membenarkan adanya laporan pengaduan yang dilakukan seorang tua siswa SMP di Polsek Batauga.
“Datang seorang laki-laki inisial LN yang mengadukan seorang oknum guru inisial WN yang diduga melakukan kekerasan terhadap salah satu siswanya umur 14 inisial JM yang terjadi didalam kelas,” ucap Busrol.
Ia menambahkan, saat ini proses penyelidikan sedang berjalan yaitu pengumpulan bahan keterangan dari saksi-saksi di TKP.
“Terhadap korban sudah dimintai visum mengetahui terjadi apakah terdapat tanda-tanda kekerasan terhadap siswa,” kata Busrol.
Baca juga: Guru Agama yang Pukul Siswa di Sumbawa Barat Dituntut Tiga Bulan Penjara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.