PADANG, KOMPAS.com - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang, Sumatera Barat memprediksi, bayi AA (5 bulan) yang diduga ada janin di perutnya kemungkinan besar mengidap tumor langka, teratoma.
"Dari hasil pemeriksaan penunjang CT Scan diketahui ada tumor yang berisi rambut, tulang, keratin, kulit sehingga menyerupai organ hidup," kata Ketua Tim Dokter Anak RSUP M Djamil, Budi Pratama Arnofian
Baca juga: 5 Fakta dan Dugaan Janin dalam Perut Bayi Laki-laki Umur 5 Bulan di Sumbar
Budi menyebutkan penyebab teratoma itu adalah kelainan pertumbuhan sel di dalam tubuh.
Menurut Budi, teratoma dapat menyerang siapa saja mulai dari bayi, remaja, hingga dewasa.
"Teratoma ini dapat menyerang siapa saja. Karena perubahan pertumbuhan sel itu. Bisa terjadi pada anak, remaja atau dewasa," jelas Budi.
Bahkan menurut Budi, RSUP M Djamil Padang sudah biasa menangani kasus itu.
"Terakhir kita menangani kasus teratoma pada anak sekitar 2 minggu lalu," kata Budi.
Budi mengatakan, pihaknya akan segera melakukan pembedahan perut untuk mengangkat tumor teratoma tersebut.
Sebelumnya diberitakan, perut AA, bayi laki-laki berusia lima bulan di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, membengkak.
Ayah AA, Hendi mengatakan, pembengkakan itu berawal sekitar tiga bulan lalu AA sering menangis.
Hendi dan istrinya kemudian memeriksakan AA ke rumah sakit dan diketahui ada benjolan di perut bayi mereka.
Petugas puskemas menduga benjolan tersebut merupakan tumor.
Hendi kemudian membawa AA ke rumah sakit di Painan, lalu AA dirujuk ke RSUP M Djamil.
Baca juga: Diduga Ada Janin di Perut Bayi 5 Bulan, RSUP M Djamil Padang Siapkan Tim Dokter
Berdasarkan pemeriksaan awal di RSUP M Djamil, penyebab pembengkakan karena ada janin atau tumor di dalam perut AA.
Hendi saat ini masih berupaya mengumpulkan uang untuk membiayai operasi AA.
“Kondisi sedang memburuk sekali sekarang. Biaya pengobatan tidak ada, harus dioperasi,” kata Hendi.
Untuk menangani kasus itu, akhirnya RSUP M Djamil Padang membentuk tim dokter yang diketuai dokter spesialis bedah anak, Budi Pratama Arnofian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.