MAKASSAR, KOMPAS.com - Musim kemarau berkepanjangan dampak fenomena El Nino, PT PLN mengalami krisis listrik dari pasokan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang turun hingga 75 persen.
Manager Komunikasi dan TJSL UID Sulselrabar, Ahmad Amirul Syarif dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Selasa (24/10/2023) mengatakan, pihaknya terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dengan menjaga pasokan listrik secara kontinyu di sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) yang terganggu akibat fenomena El Nino.
Baca juga: Cerita Korban Insiden 12 Pekerja Tersetrum Kabel Listrik di Sukabumi
Menurut dia, musim kering yang berkepanjangan tersebut telah berdampak terhadap berkurangnya debit air sehingga menyebabkan kemampuan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) turun sekitar 75 persen dari 850 Megawatt (MW) menjadi 200 MW.
"Menindaklanjuti pernyataan keadaan darurat dari Gubernur Sulawesi Selatan tanggal 29 September 2023 dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah 4 Makassar yang memprediksi fenomena El Nino akan berlanjut hingga awal 2024, maka diperlukan langkah strategis dan penanganan bencana secara kolaboratif," katanya.
Seperti diketahui Sistem Kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan saat ini sangat bergantung terhadap debit air, karena 33 persen pembangkitnya berasal dari PLTA.
"Berbagai upaya terus dilakukan mulai dari Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) khususnya di daerah aliran sungai lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Air. Upaya ini telah membuahkan hasil di mana hujan sudah turun di beberapa lokasi PLTA, harapannya debit air dapat terus bertambah dan suplai listrik bisa kembali normal," ujarnya.
Baca juga: Detik-detik Belasan Orang Tersengat Listrik di Sukabumi, 1 Orang Meninggal Dunia
Selain itu relokasi pembangkit dari beberapa wilayah tersebar di Indonesia juga terus dilakukan. Pembangkit tersebut akan memasok tambahan daya sebesar 85 Megawatt (MW) dan diharapkan dapat segera membantu sistem kelistrikan di Sulbagsel. Tim ahli pembangkitan juga turut didatangkan ke Makassar untuk mengakselerasi penormalan pasokan listrik.
Di tengah krisis air akibat dampak fenomena El Nino, lanjut Ahmad Amirul, PLN terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik. Di lapangan ratusan petugas secara bergantian selama 24 jam tetap bekerja tak kenal lelah untuk memastikan pasokan listrik bisa terus berlangsung setiap harinya.
"Kami sangat mengapresiasi dukungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat, Pemerintah Kota/Kabupaten di seluruh Sulselrabar, TNI-Polri, serta seluruh stakeholder yang sudah membantu PLN dalam melaksanakan berbagai upaya strategis dalam menjaga keandalan pasokan listrik," tuturnya.
Ahmad Amirul mengungkapkan, musim kemarau berkepanjangan berdampak pada pasokan listrik di PLTA mengakibatkan terjadinya pemadaman listrik secara bergiliran setiap harinya.
"Adapun jadwal dan lokasi pemadaman listrik bergilir, masyarakat dapat melihat informasi akun medsos PLN UID Sulselrabar," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.