Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Terduga Pelaku Pemerkosaan Siswi Disabilitas di Blora Masih Bebas Berkeliaran

Kompas.com - 24/10/2023, 07:12 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Khairina

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Tertangkapnya satu orang pelaku yang diduga memerkosa siswi yatim disabilitas di Blora Jawa Tengah, dianggap masih belum tuntas.

Pasalnya, para terduga pelaku berjumlah lebih dari satu orang dan saat ini masih berkeliaran.

Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kinasih Cepu, Agus Susanto merasa masih kecewa dengan pihak kepolisian yang saat ini hanya menangkap seorang terduga pelaku.

"Ya memang kecewa kita, karena terduga pelaku ini masih berkeliaran, ini yang menjadikan resah masyarakat khususnya di sekitar itu sangat resah sekali, karena banyak anak perempuan di sana, takutnya orang yang mengidap pedofilia ini kan akan melakukan berbagai macam cara agar ininya bisa terpenuhi," ucap Agus saat ditemui Kompas.com, usai audiensi di gedung DPRD Blora, Senin (23/10/2023).

Baca juga: Pria di Wonogiri Tega Perkosa Anak Tirinya Sejak SD hingga SMP, Baru Ketahuan Setelah 4 Tahun

Agus menjelaskan, peristiwa tindak pidana kekerasan seksual terhadap anak dilakukan oleh para pelaku dengan cara sembunyi-sembunyi.

"Tapi ada beberapa warga yang mendapat pengakuan dari terduga pelaku, bahkan dengan pedenya bilang 'aku bebas'," kata Agus.

Berdasarkan informasi yang didapatkannya, LBH Kinasih Cepu saat ini sudah mengantongi tiga terduga pelaku pemerkosaan tersebut yang saat ini semuanya masih berkeliaran.

"Bahkan pihak kepolisian sudah mengantongi nama-nama itu," ujar dia.

Menurutnya, para pelaku masih berseliweran di tengah masyarakat, karena para korban yang masih di bawah umur ini takut untuk bercerita tentang kondisi yang dialami, belum lagi ada ancaman dari para pelaku.

"Nah itu nanti PR nya teman-teman kepolisian agar untuk bertindak cepat," jelas dia.
Baca juga: Pengakuan Pria di Semarang Perkosa dan Sodomi Keponakannya yang Sakit TBC, Korban Meninggal Dunia

Sementara itu, dalam audiensi tersebut pihak kepolisian mengaku akan mengusut perkara tindak pidana kekerasan seksual terhadap anak secara tuntas.

Meski demikian, pihaknya meminta maaf apabila sampai saat ini perkara tersebut dianggap lamban oleh masyarakat.

"Mohon maaf kalau perkara ini dianggap lamban karena kita perlu penanganan khusus," ucap KBO Reskrim Polres Blora, Iptu Suhari dalam audiensi tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Satuan Reserse Kriminal, (Satreskrim) Polres Blora Polda Jawa Tengah, mengamankan seorang pria berinisial E, warga Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora.

Pria berusia 52 tahun tersebut diamankan pihak kepolisian karena diduga melakukan tindak pidana pencabulan kepada seorang pelajar SMP disabilitas di Kecamatan Cepu hingga hamil.

Kasat Reskrim Polres Blora, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Selamet mengatakan penangkapan terduga pelaku dilakukan setelah adanya laporan dari orangtua korban.

Selain itu, berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian, korban disetubuhi oleh beberapa orang dalam waktu dan tempat yang berbeda-beda.

"Dari satu sampai lima orang, korban tidak hapal yang dihapal hanya yang terakhir ini yang kita amankan karena dilakukan berulang ulang sebanyak 20 kali di pertengahan tahun 2022 sampai Maret 2023. Si korban mempunyai keterbelakangan mental atau disabilitas," jelas dia.

Adapun modus tersangka merayu melakukan hubungan adalah dengan mengiming-imingi korban sejumlah uang dan makanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com